SURABAYA, KOMPAS.com - Barisan Ansor Serbaguna Nahdatul Ulama (Banser NU) berharap agar persaingan tidak sehat dalam pemilihan kepala daerah di Jakarta tidak terjadi pada Pilkada Jawa Timur 2018.
"Jangan jadikan Jawa Timur DKI yang kedua. Di sini harmonisasi antara umat beragama sudah lama terjalin," kata Ketua Bidang Infokom Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur Moch Nur Arifin, seusai pertemuan netizen NU di Surabaya, Minggu (29/1/2017).
Ia mengatakan, GP Ansor sudah memiliki tim siber untuk menangkal dan mendeteksi penyebar berita palsu dan bohong atau hoax di Jawa Timur.
"Selain ditindaklanjuti, berita hoax yang berkonten agama tersebut akan dikonter dengan konten dakwah virtual," kata dia.
Pertemuan netizen NU ini menjadi wadah konsolidasi tim siber GP Ansor se-Jawa Timur dalam rangka menangkal maraknya berita hoax yang kadang menyerang para kiai NU.
Arifin mengimbau kepada seluruh warga NU atau nahdliyin agar memanfaatkan media sosial dalam hal amar makruf nahi munkar.
"Jika dulu ada istilah, pena adalah pedang, zaman sekarang menjadi gadget-mu adalah pedangmu," ujarnya.
Selain di Jawa Timur, pertemuan netizen NU juga digelar di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Pekalongan, dan Semarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.