BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengatakan, saat ini ada 74.000 tenaga kerja asing di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21.000 di antaranya berasal dari China.
Hanif mengatakan, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia masih terkendali. Ia membandingkan dengan jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri yang jumlahnya lebih banyak.
"Seperti di Malaysia, ada 2 juta orang (WNI), di China ada 153.000 orang, dan Taiwan ada sekitar 200.000 orang. Termasuk di Makau sebanyak 16.000 orang," kata Hanif saat berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/1/2017).
Oleh sebab itu, Hanif mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir soal isu maraknya tenaga kerja asing asal China yang masuk ke Indonesia. "Percaya saja pada pemerintah," kata dia.
Terkait informasi adanya pekerja asal China di Sulawesi yang bertransaksi dengan mata uang yuan, Hanif mengatakan bahwa hal itu sama dengan ketika WNI menggunakan rupiah untuk transaksi di Mekkah saat musim haji.
"Di Mekkah juga ada yang bertransaksi dengan rupiah. Intinya adalah selama legal dan tidak melanggar aturan, ya tidak masalah. Tapi jika ilegal dan melanggar peraturan, pasti akan kami tindak tegas," kata dia.
Ia memastikan bahwa pemerintah Indonesia tetap memprioritaskan tenaga kerja dari dalam negeri untuk bekerja di negaranya sendiri.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak begitu saja percaya dan terprovokasi oleh berita yang beredar di media sosial yang berkaitan dengan tenaga kerja asing.
"Harus tabayun lebih dahulu. Sejak saya menjabat menteri, sudah tiga kali diserang isu yang berkaitan dengan tenaga kerja asing," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.