Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Lahan Waduk "Jokowi" Minta Ganti Rugi Segera Dituntaskan

Kompas.com - 29/01/2017, 16:29 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pemilik lahan lokasi pembangunan Waduk Krueng Keureuto yang diresmikan Presiden Joko Widodo, meminta segera dituntaskan pembayaran ganti rugi lahan. Pasalnya, sampai saat ini, proses ganti rugi lahan tersebut masih mengambang.

Kuasa hukum pemilik lahan, Safwani kepada Kompas.com, Minggu (29/1/2017) menyebutkan, sebanyak 59 pemilik lahan sampai saat ini belum mendapatkan ganti rugi.

Lahan itu berada di Hak Guna Usaha (HGU). Namun, pemerintah memberikan hak garap dan biaya pengganti tanaman pada penggarap.

“Besaran nominal untuk pemilik lahan dari Rp 6 juta hingga Rp 400 juta per pemilik lahan,” sebut Safwani.

Dia menyebutkan, selaku kuasa hukum, dirinya telah menyurati Pemerintah Aceh dan Pemerintah Aceh Utara untuk meminta pembayaran hak masyarakat tersebut.

“Kami tempuh upaya persuasif dulu. Kami harap pemerintah menuntaskan ini segera, sehingga rakyat mendapatkan haknya. Jika tak digubris juga, kami tempuh jalur hukum,” ucapnya.

Sekadar diketahui, pemilik lahan tahun lalu pernah berdemonstrasi meminta Pemerintah Aceh Utara menuntaskan pembayaran ganti rugi lahan. Namun, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Aceh Utara menunda pembayaran karena dianggap lahan tersebut belum tuntas soal jumlah dan kepemilikan.

Warga lokal sendiri menyebut Waduk Krueng Keureuto sebagai waduk Jokowi, karena diresmikan oleh Presiden Joko Widodo)

(Baca juga Ini Alasan Ganti Rugi Lahan di Sekitar Waduk Jokowi Belum Dibayarkan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com