Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Semarang-Bawen-Salatiga Beroperasi Mulai Maret

Kompas.com - 27/01/2017, 15:03 WIB

SALATIGA, KOMPAS - Tiga ruas tol yang menghubungkan Semarang-Bawen-Salatiga ditargetkan beroperasi mulai Maret 2017. Ketiga ruas tol ini meliputi ruas Semarang-Ungaran (10,85 kilometer), Ungaran-Bawen (11,99 kilometer), dan Bawen-Salatiga (17,60 kilometer).

Ruas Tol Semarang-Ungaran pintu keluar Tol Banyumanik beroperasi sejak November 2011. Sementara Tol Ungaran-Bawen pintu keluar Tol Bawen beroperasi mulai April 2014.

Berdasarkan data Trans Marga Jawa Tengah, hingga 20 Januari 2017 pembebasan lahan di Tol Bawen-Salatiga mencapai 99 persen. Pembangunan konstruksi telah mencapai 81,62 persen, dan ada sekitar 3 kilometer dari ruas tol itu yang pengerjaan tanahnya bergantung pada cuaca.

Direktur Teknik dan Operasi Trans Marga Jateng, penanggung jawab proyek, Ali Zainal Abidin, mengatakan, tol Trans-Jawa rute Semarang-Bawen diharapkan dapat digunakan mulai Maret 2017.

Jalan sudah dicor beton setebal 30 sentimeter dan terdiri atas dua jalur masing-masing selebar 3,75 meter. Namun, hanya mobil golongan I yang dapat melintas di jalur tersebut.

"Tol Semarang-Bawen dapat beroperasi optimal, bukan fungsional. Uji kelaikan dilakukan secara bertahap untuk kejar target," kata Ali saat kunjungan ke ruas Tol Bawen-Salatiga, Kamis (26/1/2017), di Salatiga.

Pantauan Kompas, rangka pemasangan rambu lalu lintas sudah dibangun di beberapa titik. Ruas tol mulai dari Jembatan Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hingga Salatiga sudah berupa beton. Delapan pintu Tol Salatiga pun sudah selesai dibangun, dan Tol Bawen-Salatiga memiliki dua tempat peristirahatan.

Meski demikian, sekitar 2 kilometer pertama dari Bawen hingga Jembatan Tuntang masih proses penggalian. Petugas memasang tiang pancang berdiameter 1,5 meter (bore pile) untuk menahan pergerakan tanah.

Adapun Tol Bawen-Salatiga, kata Ali, hanya dapat dilalui mobil pribadi untuk mencegah kemacetan. Saat keluar pintu Tol Salatiga terjadi penyempitan di pertigaan masuk ke jalan alteri Kecamatan Tingkir, Salatiga. Dari lebar jalan 7,5 meter di tol menjadi hanya 6 meter di jalan arteri. Kendaraan selain mobil golongan I dapat melintas setelah Tol Salatiga-Solo selesai.

"Kalau bus atau truk masuk, diprediksi terjadi kemacetan panjang seperti di pintu Tol Brebes Timur," kata Ali.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno mengatakan, Tol Semarang-Salatiga akan tersambung dengan Tol Salatiga-Solo (32,18 kilometer). Pembangunan Tol Salatiga-Solo ditargetkan selesai Juni 2018. Pengoperasian jalan tol ini dimulai pada September 2018.

Di Jawa Barat, para pedagang tahu sumedang di Kabupaten Subang khawatir omzet mereka akan merosot jika Tol Cisumdawu beroperasi. Dengan adanya tol, mereka khawatir jumlah kendaraan bermotor yang melewati Sumedang berkurang.

"Pembeli saya banyak yang pengemudi sedang lewat atau sopir truk yang istirahat," ujar Rahmad (40), salah satu pedagang tahu sumedang di pinggir Jalan Raya Cirebon-Bandung, Kecamatan Sumedang Selatan. (KRN/BKY)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Januari 2017, di halaman 23 dengan judul "Semarang-Bawen-Salatiga Mulai Maret".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com