Menristek Dikti Kunjungi Keluarga Korban Diksar Mapala UII

SLEMAN,KOMPAS.com - Usai melakukan pertemuan tertutup di kantor Kopertis Wilayah V, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir bersama Rektor UII Harsoyo mengunjungi rumah duka Syaits Asyam di Jetis, Caturharjo, Sleman. Kedatangan Muhammad Nasir disambut langsung oleh ibu Asyam dan keluarga.

"Saya sekaligus mewakili Presiden Joko Widodo menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga," ucap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir kepada ibu almarhum Syaits Asyam , Sri Handayani, Kamis (26/01/2017).

Kepada ibu almarhum Syaits Asyam, Menristek Dikti menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta kepada pihak berwenang agar mengusut kasus ini sampai tuntas. Selain itu menindak tegas siapapun yang terlibat.

"Semua harus diperiksa. Yang terlibat akan tetap ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," ucapnya.

Sementara itu di hadapan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, ibu almarhum Syaits Asyam , Sri Handayani menyampaikan jika putranya merupakan anak yang sholeh dan pandai. Bahkan pernah mendapat tiga piagam penghargaan berkat penelitian yang dilakukanya saat SMA bersama teman-temanya.

"Asyam itu anak yang Sholeh pak. Asyam mendapat mendali karena penelitiannya pak," sebutnya.

Selama ini lanjutnya mendali dan piagam yang diperoleh putranya hanya tersimpan di lemari dan dipajang. Sementara cita-cita Asyam dan teman-temanya membuat penelitian itu untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan.

Sri meminta kepada Nasir agar karya ilmiah yang pernah dibuat oleh Asyam bersama teman-temanya dapat diimplementasikan sehingga dapat bermanfaat bagi banyak orang.

"Kalau hanya disimpan buat apa, jadi saya mohon kepada bapak, dibantu agar cita-cita anak saya lewat karya ilmiah bisa di implementasikan dan berguna bagi masyarakat banyak," katanya.

Usai menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Syaits Asyam, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir bersama Rektor UII Harsoyo menjenguk 10 mahasiswa yang dirawat di JIH.