Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal Usai Acara Mapala, Asyam Sempat Cium Tangan Ibunya

Kompas.com - 23/01/2017, 15:51 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com - Sebelum meninggal dunia, Syaits Asyam, mahasiswa Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) sempat bercerita mengenai apa yang dialaminya saat mengikuti The Great Camping di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, kepada ibunya, Sri Handayani.

 

"Hari Sabtu, saya mendapat kabar kalau Asyam masuk Rumah Sakit Bethesda itu jam 10.30 WIB. Saya langsung ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 11.30 WIB," ujar Sri saat ditemui di rumahnya di Jetis RT 13/RW 13, Caturharjo, Sleman, Senin (23/1/2017).

Sesampainya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Sri langsung menuju ke ruangan tempat putranya dirawat. Dia pun kaget dengan kondisi putranya yang sulit bernafas serta kedua lengan dan punggungnya mengalami luka.

"Saya shock, kaget, melihat kondisi Asyam. Bernafas saja susah. Lalu saya dipertemukan dengan dokter dan menceritakan kondisi Asyam," ucapnya.

Dokter lantas menyarankan agar Sri mengajak putranya berbicara semampunya menceritakan apa yang dialami. Dokter juga meminta agar apa yang disampaikan oleh Asyam dicatat.

"Dokternya bilang, ibu mumpung anaknya masih bisa ngomong semampunya dia tolong ditanya. Ambil kertas dan pena," kata Sri.

Saat itulah, Asyam menceritakan kepada ibunya bahwa punggungnya dipukul dengan menggunakan rotan dan diinjak. Asyam juga mengeluhkan sakit pada bagian leher karena membawa air terlalu banyak.

"Anak saya dengan kemampuan ngomong tinggal 60 persen bercerita, punggungnya disabet rotan, diinjak dan lehernya sakit membawa air terlalu banyak," tegasnya.

Sri juga bertanya kepada putranya siapa yang melakukan tindakan tersebut. Asyam pun sempat menyebutkan nama siapa yang melakuan tindakan itu.

"Dari cerita temannya, Asyam itu sebenarnya sudah mau mengundurkan diri tetapi dilarang. Saya tidak tahu di hari keberapa Asyam mau mengundurkan diri," tandasnya.

Dia menceritakan, sebelum meninggal pada pukul 14.45 WIB di RS Bethesda Kota Yogyakarta, Asyam sempat meminta maaf kepadanya. Bahkan putranya sempat mencium tangannya.

"Asyam sempat meminta maaf kepada saya. Mencium tangan saya juga," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) meninggal dunia usai mengikuti The Great Camping yang merupakan kegiatan rutin Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UII di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu.

Dua mahasiswa yang meninggal yakni Muhammad Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro dan Syaits Asyam mahasiswa Teknik Industri.

(Baca juga: Dua Mahasiswa UII Tewas Usai Mengikuti Pendidikan Dasar Mapala )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com