BATAM, KOMPAS.com - Badan Pengusahaan Batam, Kepulauan Riau, tengah mencari tempat untuk memindahkan para peternak di sekitar Waduk Duriangkang. Selain ayam, para peternak itu memelihara 1.800 ekor babi.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodipoetro menuturkan, areal penyangga waduk Duriangkang tidak boleh dialihfungsikan. Lahan itu hanya boleh dijadikan hutan sebagai areal tangkapan air.
"Faktanya, ada banyak aktivitas di sana, peternakan dan pertanian. Tidak hanya babi, ada ayam juga ikan," ujarnya di Batam, Senin (23/1/2017).
Aktivitas itu menurunkan kualitas waduk. Air waduk tercemar limbah peternakan babi, ikan, dan ayam. Padahal, waduk itu memasok hingga 70 persen kebutuhan air Batam. Karena tidak punya sungai dan air bawah tanah, Batam mengandalkan waduk-waduk sebagai sumber air.
Seluruh aktivitas di areal penyangga dan waduk itu memang tidak berizin serta melanggar peruntukan lahan. Namun, BP Batam tidak bisa begitu saja mengusir peternak dan memusnahkan peliharaan mereka. "Harus cari tempat untuk relokasi," ujarnya.
Keterbatasan lahan di Batam membuat relokasi tidak mudah. Selain itu, warga di kawasan lain dikhawatirkan akan menolak bila ada peternakan di dekat permukiman mereka.
Para peternak itu juga berkali-kali menyatakan penolakan. Mereka sudah bertahun-tahun beraktivitas di sana.
"Jangan tanya kenapa dari dulu tidak dilarang. Kami baru bertugas dan salah satu konsentrasi kami memulihkan fungsi waduk serta areal penyangganya," ujar Hatanto yang belum setahun menjabat kepala BP Batam itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.