Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melukis dengan Kaki Membuat Hati Salim Ingin Terus Berbagi

Kompas.com - 19/01/2017, 07:00 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Setelah memutuskan berkarier di dunia seni lukis, dia keluar dari pekerjaannya di yayasan rehabilitasi. Di Indonesia, lanjutnya, ada 8 orang yang bergabung di AMFPA, termasuk dirinya. Sampai saat ini, semua rutin mengirimkan karya lukisnya.

"Jadi membeli karena kualitas karya lukisannya, bukan membeli karena kasihan," imbuhnya.

Dari melukis inilah, Salim mampu membiayai kedua anaknya. Bahkan saat ini, anak pertamanya sedang menjalani skripsi dan anak keduanya semester empat.

"Anak saya dua, satu sedang skripsi, yang nomer dua semester empat," pungkasnya.

Berbagi

Salah satu kegiatan Salim saat ini adalah mengajar melukis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Kencana, Berbah, Sleman. Dia mengajar melukis sejak bulan September 2016 lalu.

Salim bercerita, awalnya dia bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kegiatan yang diberi nama "Difabel House". Kegiatan tersebut dilaksanakan di kecamatan Berbah, Sleman.

"Salah satu kegiatannya melukis, lalu karya-karyanya kita pamerkan juga. Kami di sana sekitar dua bulan," ujarnya.

Setelah kegiatan itu selesai, Salim merasa terpanggil untuk tetap melanjutkan mengajar melukis. Salim lantas mendatangi SLB Bhakti Kencana di Berbah, Sleman, dan meminta izin agar diberikan waktu untuk mengajar lukis.

"Saya bilang kalau diizinkan, saya diberi waktu untuk mengajar lukis di sini (SLB Bhakti Kencana, Berbah). Disambut baik dan diberikan waktu, saya mengajar untuk tuna rungu," tuturnya.

Dia mengaku, keinginan mengajar di SLB bukan karena ingin mencari uang. Dia ingin berbagi ilmu tentang melukis.

"Bukan karena uang. Ini murni karena dulu saya dapat ilmu gratis, dan sudah seharusnya membagikan ilmu yang saya dapat dengan gratis juga," tuturnya.

Dia berharap, ilmu melukis yang dibagikannya bisa berguna bagi para siswa SLB, khususnya tuna rungu, ke depannya untuk melanjutkan hidup.

"Ya misalnya mau jadi koki, menunya kan bisa digambar bagus untuk menerangkan, atau ingin jadi desainer juga bisa digambar. Saya berharap bisa menjadi bekal hidup," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com