Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pesawat Latih Terbakar di Banyuwangi Diselidiki dalam 6 Bulan

Kompas.com - 17/01/2017, 19:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab insiden crash landing yang menyebabkan pesawat latih milik Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) terbakar, Senin (16/1/2017).

Hal tersebut disampaikan Dodi Darma Cahyadi, Kepala Bandara Blimbingsari, saat menggelar konferensi pers, Selasa (17/1/2017).

Pesawat latih jenis Cessna 172 S dengan nomer registrasi PK MU tersebut dikemudikan oleh siswa sekolah penerbangan yang bernama Regina Merthalia (19) saat melakukan terbang solo. Menurut Dodi, pada pukul 09.15 WIB, siswa tersebut menghubungi Airnav untuk izin lepas landas dan izin kembali mendarat pada pukul 10.17 WIB.

"Siswa yang bersangkutan sudah melakukan sesuai dengan prosedur," ucapnya.

Sementara itu, Captain Nur Cahyo Utomo, Ketua Sub Komite Invetsigasi Penerbangan KNKT, yang menyelidiki insiden tersebut menjelaskan, dari investigasi awal diperkirakan saat melakukan landing, ada indikasi roda depan turun terlebih dahulu karena ditemukan goresan baling-baling di landasan pacu.

"Saat itu, pesawat sempat terseret 50 meter dan ada percikan api. Saat berhenti, siswa yang mengendarai langsung keluar dan menyelamatkan diri," ungkapnya.

Karena pesawat tersebut tidak memiliki blackbox, menurut Nur Cahyo, pihaknya lebih banyak melakukan wawancara dengan siswa sekolah pilot yang menerbangkan pesawat dan juga pihak MUFA dan otoritas bandara.

"Untuk pesawat jenis cessa yang kurang dari 18 tempat duduk tidak diwajibkan memasang blackbox. Jadi untuk menggali informasi kami lebih banyak wawancara mulai sebelum insiden dan termasuk prosedur penyelamatan," ucapnya.

Pihaknya juga membawa dua orang dokter untuk memeriksa kondisi calon pilot termasuk melakukan tes narkoba.

"Tes narkoba itu harus dilakukan jika ada kecelakaan pesawat. Juga diperiksa kondisi kesehatan terakhir termasuk kolesterol, apakah dalam keadaan sakit atau kurang tidur. Itu kan juga mempengari performence saat mengemudi pesawat," tuturnya.

Dia mengatakan, tim KNKT yang turun ke Banyuwangi akan menyelesaikan penyelidikan maksimal 6 bulan dan menyimpulkan penyebab insiden tersebut.

"Nanti temuan akan langsung kami sampaikan ke pusat Jakarta. Untuk tindakan apa selanjutnya bukan kewenangan kami," pungkas Nur Cahyo.

(Baca juga: "Crash Landing", Pesawat Latih Terbakar di Bandara Banyuwangi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com