Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Ucapkan Selamat Tinggal kepada Rentenir

Kompas.com - 17/01/2017, 16:40 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengajak para ibu penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kota Salatiga, Jawa Tengah, untuk mengucapkan mengatakan selamat tinggal pada rentenir.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Layanan e-Warong KUBE-PKH Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS) Untuk Penyaluran Bantuan Sosial dan Subsidi di Aula Kecamatan Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2017) siang.

Khofifah yang mendaulat salah satu penerima Program Keluarga Sejahtera (PKH) yang hadir untuk berdiri untuk memimpin "deklarasi" tersebut. Puluhan ibu penerima buku tabungan PKH, menutut Khofifah, berarti sudah siap untuk menabung demi kesejahteraan keluarga.

"Tapi pertanyaannya, apakah ada ibu-ibu pemegang PKH yang punya utang? Ada nggak yang terpaksa utang ke rentenir? Kalau kemarin ada yang terpaksa utang ke rentenir, sekarang (ucapkan) selamat tinggal rentenir," kata Khofifah.

Sebelumnya diberitakan, sedikitnya 6.440 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program beras sejahtera (Rastra) maupun 2.536 keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Salatiga, mulai saat ini dimudahkan untuk mengakses kedua bantuan dari Kementerian Sosial itu dengan menggunakan KKS.

Mereka dapat mencairkan bantuan sosial tersebut di ATM dan dapat membelanjakannya di E-Warong yang yang tersebar di empat kecamatan. Transaksi ini bersifat non tunai karena bantuan ditransfer mengunakan rekening bank dengan Kartu Kelarga Sejahtera (KKS).

"Penerima Rastra di kota Salatiga sudah bisa menerima bantuan pangan, bisa diakses di E-Warong. Kalau dulu sifatnya given, terima beras kualitas apa pun. Sekarang dengan KKS ini bisa pilih, medium atau premium. Mereka juga bisa mengkonversikan berapa beras, kualitasnya apa, lainnya untuk gula misalnya," ucapnya.

Setiap bulan, para KPM ini akan mendapatkan bantuan pangan dengan nominal Rp 110.000 per bulan, sedangkan bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) nominalnya beragam, sesuai dengan kondisi keluarga miskin yang memiliki ibu hamil, balita, anak SD, SMP, SMA, disabilitas berat hingga lansia 70 tahun ke atas dan bantuannya diberikan setiap triwulan.

Salah satu penerima manfaat ini adalah, Keftiah (35). Ia didaulat untuk menjajal KKS di mobil ATM yang ada di halaman Aula Kantor Kecamatan Tingkir dengan disaksikan Khofifah.

"Rencananya untuk kebutuhan anak, untuk membayar sekolah, beli beras beli apa boleh nggak apa-apa. Yang penting ke anak, kembali ke anak, bukan buat ibu sendiri. Beli hape, beli kosmetik itu nggak. Ini kan nggak pake antre, kalau kemaren-kemaren belum pakai ini kan antre," kata Keftiah.

Berdasarkan data Kementerian Sosial, dalam kurun 2016 total bantuan program sejahtera maupun program keluarga harapan untuk Kota Salatiga menyerap anggaran lebih dari Rp 11 miliar dari total tujuh item bantuan sosial Kemensos yang menyerap anggaran sebesar lebih dari Rp 12 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com