Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Induknya, Anak Gajah Ini Alami Gizi Buruk

Kompas.com - 16/01/2017, 18:54 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengevakuasi seekor anak gajah jantan berusia setahun yang mengalami gizi buruk. Anak gajah ini diduga tertinggal dari rombongannya.

Seekor anak gajah ini ditemukan di Gampong Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (14/1/2017) lalu oleh warga setempat dan kemudian dilaporkan kepada BKSDA.

Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan, awalnya dilaporkan anak gajah ini menderita luka tembak senapan angin.

“Tapi setelah kita periksa ternyata tidak ada luka tembak, dan dari pemeriksaan tim medis anak gajah ini menderita malnutrisi, ini juga terlihat dari kondisi badannya yang kurus, ini akibat lama terpisah dari induknya,” jelas Sapto saat memberi keterangan kepada jurnalis di Banda Aceh, Senin (16/1/2017).

Menurut Sapto, karena sudah lama terpisah dari induknya, anak gajah ini tidak makan hingga mengalami gizi buruk.

“Biasanya kalau gajah seusia itu beratnya antara 250-300 kilogram. Tetapi gajah ini jauh di bawah itu,” ujarnya.

Sapto mengatakan, kini anak gajah itu sudah dievakuasi Pusat Konservasi Gajah (PKG) di kawasan Saree, Kabupaten Aceh Besar, untuk dirawat.

“Rombongan tiba tadi subuh ke PKG dan si anak gajah mendapat perawatan intensif dari tim dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, dan kini anak gajah itu sudah terlihat membaik,” jelas Sapto.

Di lokasi yang sama, tim BKSDA juga menemukan bangkai gajah jantan yang sudah tak ada lagi gadingnya. Gajah jantan yang diperkirakan berusia 30 tahun ini tewas akibat luka tembakan, dan ditemukan di kawasan perkebunan sawit milik PT Dwi Kencana Semesta (PT DKS).

“Dari hasil pemeriksaan kami menemukan lima lubang bekas luka tembak, tapi kami tidak menemukan proyektil di sekitar bangkai gajah. Gajah ini diperkirakan mati sepekan lalu,” kata Sapto.

Sepanjang tahun 2012 hingga 2016, BKSDA mencatat sebanyak 41 ekor gajah mati di Aceh.

“Untuk yang jantan banyak di antaranya kehilangan gading, dan kematian ini berat dugaan kita karena perburuan gading,” katanya.

Gajah-gajah mati sebagian besar karena diracun dengan arsenik, dan sebagian lagi ditembak dan terjebak jerat yang sengaja dipasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com