Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Berjam-jam, “Jeglongan Sewu” Jadi Mirip Arena "Off Road"

Kompas.com - 14/01/2017, 16:02 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Hujan sekitar enam jam yang mengguyur Jalan Raya Manyar, Gresik, Jawa Timur atau yang kini dikenal dengan sebutan wisata “Jeglongan Sewu”, Jumat (13/1/2017) malam, membuat kondisi jalan itu mirip dengan arena off road.

Sebab, urukan tanah yang digunakan untuk perbaikan jalan di sana bercampur dengan air hujan sehingga membuat kondisi jalan bergelombang dan becek. Kondisi jalan ini sempat dikeluhkan para pengguna jalan.

“Sekarang kondisi jalan memang sudah tidak lagi berlubang, tetapi mirip arena off road. Sebab urukan tanah yang bercampur air hujan menjadi lembek, dan bergelombang tergerus oleh kendaraan yang melintas,” kata salah satu pengendara, Zaniar Ferly Pradana (23), Sabtu (14/1/2017).

(Baca juga: Warga Senang Wisata ?Jeglongan Sewu? Mulai Diperbaiki)

Tidak hanya bergelombang, urukan tanah yang bercampur dengan air hujan itu membuat jalan menjadi lumayan licin, khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Oleh karena itu, banyak pengendara sepeda motor yang melambatkan laju kendaraannya lantaran khawatir tergelincir.

“Daripada harus putar lewat jalan alternatif melalui Jalan Raya Duduk Sampeyan yang jauh, saya pilih lewat sini saja meski harus hati-hati saat melintas karena jalan cukup licin,” ujar Shinta Ayu Puspitasari (35), pengendara motor yang hendak menuju Kecamatan Paciran, Lamongan.

Imbas kendaraan yang melambat ditambah guyuran hujan pada Jumat (14/1/2017) malam, sempat terjadi antrean kendaraan di Jalan Raya Manyar.

“Bahkan saya yang hendak pulang ke (Kecamatan) Bungah, harus berjam-jam untuk sampai rumah. Padahal kalau normal, paling 45 menit,” ujar Nasrul Mukhlasin (41).

Hamzah Kondisi terkini wisata "Jeglongan Sewu" yang ada di Jalan Raya Manyar, Gresik.

Pemkab Gresik tengah mengupayakan perbaikan ringan terhadap “Jeglongan Sewu” yang merupakan jalan rusak dengan ribuan lubang di Jalan Raya Manyar, Gresik, sepanjang 2,5 kilometer.

Belakangan, “Jeglongan Sewu” ini disebut sebagai obyek wisata. Sebutan obyek wisata justru merupakan sindiran untuk menyebut jalan nasional yang rusak dan banyak berlubang di wilayah desa Betoyo, Kecamatan Manyar tersebut.

(Baca juga: Bupati Gresik: "Jeglongan Sewu" adalah Jalan Nasional)

Selain menimbun jalan dengan urukan tanah kapur, Pemkab Gresik memasang portal di tengah Jalan Raya Manyar, tepatnya di depan Desa Sembayat dan Desa Banyuwangi.

Pemasangan portal ini untuk mencegah truk ukuran besar dengan tonase di atas 10 ton melintas selama masa perbaikan.

“Kami sudah sepakat untuk sementara tidak mencopot portal itu selama perbaikan berlangsung, meski banyak pihak dan pengusaha yang meminta agar portal dapat dicopot,” ucap Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com