Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Kota Ungaran yang Tertulis "Unga" Menjadi Pertanyaan Warga

Kompas.com - 14/01/2017, 13:10 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Kata "Unga" tak pernah terdengar telinga sebagai suatu nama kota, tetapi sejatinya ada.

Itulah olok-olokan sejumlah warga setelah melihat panel tulisan di gapura batas kota Ungaran, Kabupaten Semarang yang beberapa hurufnya hilang entah ke mana.

"Wah sejak kapan nama kota Ungaran berubah menjadi Unga? Belum pernah dengar saya," ungkap Catur (32) warga Ungaran, Sabtu (14/1/2017).

Gapura termasuk panel tulisan tersebut sebenarnya terbilang baru selesai dikerjakan Desember 2016. Akan tetapi, menjelang tahun baru tiba-tiba rusak.

Kerusakan itu menjadikan gapura tidak sedap dipandang karena panel tulisannya terbaca tidak lengkap.

Semestinya terbaca “SELAMAT JALAN KOTA UNGARAN” menjadi "SELAMAT JALAN KOTA UNGA”.

"Mulanya lampu tulisannya padam, mungkin maksudnya ingin diperbaiki namun malah patah," kata Yono, warga Lerep, Ungaran Barat.

(Baca juga: Hujan Tiga Jam, Permukiman dan Jalan di Ungaran Terendam Banjir)

Menurut Edwin Adi Wicaksono, warga Banyubiru, tulisan penanda batas kota Ungaran tersebut merupakan sesuatu yang serius.

Sebab, ikon kota salah satunya adalah gapura selamat datang yang membuat para wisatawan mengetahui telah berada di wilyah Kota Ungaran.

"Padahal baru selesai dibuat kok sudah rusak, lha bagaimana dengan mutu bangunannya? Instansi terkait harus cepat memperbaiki agar kembali terbaca," ujar dia.

Sekedar diketahui, DPU Kabupaten Semarang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 390 juta pada APBD 2016 untuk membangun dua gapura batas kota yang berlokasi di Taman Serasi dan Lingkungan Mijen Ungaran.

Adapun tinggi gapura adalah 5,2 meter dengan kerangka dari gapura lama yang sudah terpasang sebelumnya.

Hal yang terlihat baru adalah sebatas bungkus panel alumunium komposit. Selain itu, batu alam palimanan putih yang terpasang tampak diganti dengan batu alam candi berwarna hitam.

(Baca juga: Jangan Lagi Ada Perburuan Satwa di Gunung Ungaran...)

Kabid Bangunan DPU Kabupaten Semarang Widada Mutiara saat dikonfirmasi mengakui bahwa kerusakan tulisan yang dilengkapi lampu pada gapura batas kota di Mijen itu dikarenakan pekerja yang kurang hati-hati saat melakukan perbaikan.

"Rusaknya karena ada pekerja yang memperbaiki lampu, terpeleset dan jatuh. Tidak sengaja pegang tulisan sehingga beberapa hurufnya patah," ujar dia.

Tulisan yang rusak secepatnya akan diganti dan kemungkinan akan diganti dengan jenis huruf yang baru.

Widada menambahkan, perbaikan tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor. "Secepatnya akan diperbaiki," kata dia.

Kompas TV Wisata Bunga Krisan Kini Mulai Diminati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com