Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Membawa Warga yang Dipasung ke Rumah Sakit

Kompas.com - 14/01/2017, 12:03 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu Tahlis Gallang telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk segera mengambil tindakan terhadap warga yang mengalami pemasungan karena diduga mengalami gangguan jiwa.

"Saya minta kepada Dinkes dan Dinsos agar saling berkoordinasi dan segera mengambil tindakan terhadap warga yang mengalami gangguan jiwa," ujar Tahlis.

Di lokasi pemasungan warga, Anggota DPRD Kota Kotamobagu Herry Coloay mengaku sangat prihatin. Dia meminta dinas terkait untuk menindaklanjuti agar Yanto dan Anto, dua pemuda yang dipasaung segera ditangani dan mendapatkan tempat yang lebih layak.

"Saya akan hubungi Dinas Sosial untuk segera membawa keduanya ke Rumah Sakit Ratumbuysang di Manado untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan intensif," tegas Herry, Sabtu (14/1/2017).

Menurut Herry, walau permasalahan biaya menjadi faktor utama keluarga, tapi pemasungan bukanlah jalan terbaik.

"Keluarga jangan memikirkan biaya, karena semuanya akan ditanggung pemerintah melalui Dinas Sosial. Sebagai wakil rakyat, mereka juga menjadi tanggung jawab kami. Saya datang untuk mencarikan solusi agar keduanya bisa tertangani," tandas Herry.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, Nur Djannah Masloman mengatakan, pihaknya sudah berusaha untuk merujuk Ariyanto ke Rumah Sakit Ratumbuysang yang berada di Manado. Namun upaya ini selalu terkendala dari pihak keluarganya sendiri.

"Kendalanya itu, padahal untuk persyaratan pasien dirujuk harus dengan persetujuan keluarga serta pendampingan ketika akan dimasukkan ke RS Ratumbuysang," ujar Nur Djannah.

Menurut Nur Djannah, ke depan pihaknya akan bekerjasama dengan Dinsos untuk memberikan penjelasan dan mencarikan solusi terkait warga yang dipasung karena gangguan jiwa.

"Data kami ada tiga pasien yang dipasung. Dan itu bisa saja bertambah karena banyak permasalahan pemasungan seperti ini selalu disembunyikan keluarga yang mungkin merasa malu dengan kondisi anggota keluarganya," ujar Nur Djannah.

Dinkes juga menurut Nur Djannah akan berkoordinasi dengan pengelola program kesehatan dan Puskesmas untuk mencari tahu kalau ada pasien lagi yang berada dalam pemasungan.

"Program Kementerian Kesehatan Indonesia sudah menggariskan harus bebas pasung tahun 2017 ini," kata Nur Djannah.

Ariyanto Potabuga alias Yanto (21) warga Kelurahan Mongkonai dan Anto Tamuu (28) warga Kelurahan Gogagoman, Lingkungan V di Kecamatan Kotamobagu Barat, terpaksa dipasung oleh keluarga mereka karena diduga mengalami gangguan jiwa.

Baik Yanto maupun Anto, dalam tindakan mereka sebelumnya telah membahayakan keluarga, bahkan warga lainnya. Beberapa kali Yanto dan Anto mengamuk bahkan memukuli orang lain.

(Baca selengkapnya: Kisah Para Pemuda yang Dipasung karena Gangguan Jiwa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com