Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati

Kompas.com - 13/01/2017, 15:01 WIB

MEDAN, KOMPAS — Paling tidak 249,6 ton ikan di keramba jaring apung di Danau Toba yang berada di Desa Tipang dan Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, mati selama enam hari terakhir. Jumlah itu belum termasuk kematian ikan liar di Desa Tipang, Simangulampe, Sinambela, dan Marbuntoruan.

Kasus ini merupakan kasus kematian massal ikan kelima yang terjadi di sejumlah tempat di sekeliling Danau Toba setahun terakhir. Selain di Baktiraja, kematian massal ikan juga terjadi di Desa Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Simalungun; Desa Tongging, Kecamatan Merek, Karo; Desa Silalahi dan Desa Paropo, Kecamatan Silalahi Sabangun, Dairi; dan Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Samosir.

Kepala Desa Sinambela Marlindang Simanulang yang dihubungi dari Medan, Kamis (12/1/2017), mengatakan, kematian massal ikan terjadi sejak Sabtu (7/1/2017) pagi. Ikan-ikan liar di Danau Toba mengambang pingsan dan diambil warga untuk dimasak. Namun, jumlah ikan yang pingsan dan mati semakin banyak.

"Sampai Rabu (11/1/2017), masih ada, tetapi sekarang (Kamis) sudah tidak ada," katanya.

Marlindang mengatakan, air danau di desanya biasanya terlihat biru jika dilihat dari bukit. Namun, akibat ikan-ikan mati, air danau menjadi hijau kehitaman.

Mangandar Purba (61), petani ikan keramba jaring apung (KJA) Batu Gajah di Desa Tipang yang memiliki 70 kotak keramba mengatakan, dirinya kehilangan 60 ton ikan dengan kerugian miliaran rupiah. "Cuma 10 persen saja yang hidup," katanya.

Mangandar mengatakan, saat ikan-ikan milik tetangganya mati, Sabtu lalu, ikannya belum mati. Ikannya mulai mati pada Selasa hingga Kamis. Kebanyakan ikan yang mati berbobot 200 gram ke atas. Ikan yang kecil-kecil justru selamat. "Air danau memang sangat keruh ada warna kemerahmerahan," ujar Mangandar.

Mangandar, yang juga pemilik restoran ikan, mengatakan, restorannya tetap buka. Namun, tidak lagi banyak pengunjung karena bau busuk ikan yang mati memenuhi kawasan Tipang.

Dia mencurigai air danau tercemar Sungai Silang yang banjir pada Rabu pekan lalu. Sungai itu bermuara di Danau Toba. Kecurigaan itu terjadi karena ada warna merah-merah pada air sisa banjir di persawahan.

Endapan di danau

Namun, hal itu ditepis Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Humbang Hasundutan Rudy TH Simamora. Berdasarkan penelitiannya, kadar oksigen dalam air berada di bawah normal. Minggu, kadar oksigen 2,6 ppm, jauh di bawah standar minimal yang dibutuhkan ikan, yakni 4 ppm. Pada Rabu, kadar oksigen hanya 0,9 ppm.

Adapun kadar nitrit masih di bawah 0,1 ppm yang aman untuk ikan dan PH pada Rabu berkisar 6,8-7,2 ppm atau netral. "Angka itu menunjukkan tidak ada zat pencemar dalam air," kata Rudy.

Dia mengatakan, kematian ikan terjadi karena up welling atau naiknya endapan di dasar perairan danau karena hujan dan angin kencang yang terjadi berhari-hari pekan lalu. Kondisi itu juga dipengaruhi fluktuasi suhu udara di permukaan danau yang saat cerah mencapai 32 derajat celsius, sementara di kedalaman sekitar 15 meter temperaturnya 16 derajat celsius.

"Endapan dasar danau, termasuk kotoran ikan, sisa pakan, dan limbah rumah tangga naik ke atas sehingga warna air danau di permukaan keruh," kata Rudy.

Air danau yang kadar oksigennya rendah naik ke atas. Kematian massal itu, menurut Rudy, murni karena ikan kekurangan oksigen. Selain itu, kepadatan keramba sangat tinggi. Satu kotak keramba ukuran 3 x 4 meter diisi lebih dari 5.000 benih bahkan ada yang mencapai 15.000 benih.

Setelah kematian ikan di Haranggaol pertengahan tahun lalu, kata Rudy, pihaknya telah mengimbau agar keramba dipindahkan ke tengah danau, 200 meter dari pantai dengan kedalaman air lebih dari 50 meter. Jarak antarkeramba 50 meter. Namun, di lapangan, keramba banyak berada persis di bibir pantai dengan kedalaman air kurang dari 50 meter. Letak keramba juga berdekatan. Rudy mengatakan, total kerugian petani sekitar Rp 6 miliar. (wsi)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 Januari 2017, di halaman 22 dengan judul "Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com