Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizieq Shihab Berencana Laporkan Balik Sukmawati Soekarnoputri 

Kompas.com - 12/01/2017, 15:30 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Rizieq Shihab berencana melaporkan balik Sukmawati Soekarnoputri jika tidak mencabut laporannya terkait tuduhan dugaan penistaan lambang negara, Pancasila. 

Rizieq menuding, Sukmawati telah memotong dan mengedit video ceramahnya tentang sejarah pancasila yang juga merupakan bagian dari tesisnya sebagai syarat lulus program pascasarjana di Universitas Malaya.

"Kami akan melaporkan Sukmawati balik karena yang namanya Sukmawati ini telah melakukan pencemaran nama baik," ujar Rizieq saat ditemui di sela pemeriksaan di Markas Polda Jawa Barat, Kamis (12/1/2017).

Selain itu, Rizieq menganggap Sukmawati telah melakukan kriminalisasi terhadap tesis ilmiah. Menurut dia, tesis yang dibuatnya telah diuji dan dinyatakan lulus oleh Universitas Malaya.

"Ini merupakan kriminalisasi tesis ilmiah dan itu berbahaya. Tesis ilmiah itu yang sudah diuji secara akademik dan dinyatakan lulus cumlaude, itu tidak boleh untuk dikriminalisasi," tuturnya. 

Menurut Rizieq, tesis yang berjudul "Pengaruh Pancasila terhadap Syariat Islam di Indonesia" itu sama sekali tidak memuat unsur penistaan terhadap Pancasila.

Salah satu bab dalam tesis tersebut masuk dalam materi pemeriksaan yang dijalaninya di Markas Polda Jawa Barat.  Rizieq mengatakan isi tesis ilmiahnya tersebut seringkali diselipkan dalam ceramahnya. Salah satunya muncul dalam video yang dijadikan bukti laporan oleh Sukmawati Soekarnoputri.

"Yang saya kritik pun bukan Pancasila yang disepakati sebagai dasar negara, tapi usulan Bung Karno ketika pidatonya pada 1 juni 1945. Saya kritik karena para ulama pun pada sidang BPUPKI sudah mengkritik Bung Karno," ungkapnya. 

"Saya sangat terkejut, ternyata melalui pemeriksaan tersebut yang dipersoalkan adalah tesis ilmiah S-2 saya tentang Pancasila," ujarnya.

(Baca selengkapnya: Diperiksa, Rizieq Ditanya soal Tesisnya tentang Pancasila)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com