Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu di Rumah Orangtua dari Para Bonek yang Tewas karena Miras Oplosan

Kompas.com - 09/01/2017, 15:47 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com - Mata Nur Khalis berkaca-kaca ketika menyambut para tamu yang datang melayat ke rumahnya di kawasan Waru, Minggu (8/1/2017).

Anaknya, Bryan, suporter fanatik Persebaya 1927 (bonek) area Bonek Waru (BW), tewas setelah meminum miras oplosan di Subang, Jabar, Sabtu (7/1/2017).

Di teras rumah kontrakannya, para pelayat bertakziah sekaligus menunggu informasi terkait kedatangan jenazah anak sulungnya tersebut.

"Masih menunggu kabar dari kawan-kawannya. Tiap pindah kota dikabari," kata Khalis.

Khalis yang memakai peci hitam tersebut mengaku tak memiliki firasat khusus akan kematian putranya ini.

Namun saat pamit akan berangkat, Bryan sempat meminta dibelikan pakaian dan sepeda motor apabila ia sudah pulang dari Bandung.

Khalis sendiri menyanggupi permintaan itu, sembari berpesan untuk berhati-hati saat perjalanan.

"Setelah saya sanggupi, anak saya berangkat dengan senyum bahagia. Saya tidak tahu itu firasat atau tidak," sambungnya.

Namun, Sabtu sore, Khalis mendapat kabar duka, anaknya meninggal dunia. Saat itu, ia sempat tak percaya. Setelah melihat berita dan kiriman foto dari rekan seperjalanannya, akhirnya Khalis percaya kebenaran kabar tersebut.

Khalis langsung mencoba menggali informasi tentang peristiwa tersebut. Hasil yang didapat, ayah empat anak ini mengetahui bahwa Bryan tewas setelah meminum miras oplosan yang disuguhkan suporter klub Persib Bandung (Viking) area Subang.

"Namun, pada peristiwa itu ada kejanggalan yang membuat saya bertanya-tanya," sambungnya.

(Baca juga: Lima Bonek Meninggal Dunia Usai Tenggak Miras di Subang)

Khalis menerangkan saat kejadian berlangsung, antara Bonek Waru dengan Viking Subang minum bersama-sama. Namun anehnya, yang keracunan miras tersebut semuanya merupakan anggota Bonek Waru.

Khalis berharap, petugas Polres Subang bisa segera menuntaskan kasus ini.

"Agar kejanggalan saya bisa terjawab," ujarnya.

Paman korban, Edo Sutrisno, juga merasakan kejanggalan tersebut. Edo menyatakan pihak keluarga ikhlas dengan kematian Bryan, namun penyidikan kasus ini harus tuntas.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com