Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hangatnya Racikan Kopi Berpadu Rempah

Kompas.com - 06/01/2017, 07:09 WIB

Penulis

Bony, yang puluhan tahun bekerja di usaha perjalanan dan penerbangan di Jakarta, memutuskan pensiun dini untuk kembali ke kampung halamannya di Ruteng tiga tahun lalu. Tekad membuka usaha itu terinspirasi saat ia mampir ke sebuah kafe di Jakarta. Kafe itu menyajikan beragam jenis kopi Nusantara, salah satunya kopi flores.

"Saya kaget, ternyata kopi flores telah sangat dikenal, bahkan merupakan salah satu menu favorit," tuturnya. Namun di kafe-kafe di Jakarta, biaya minum kopi sangat mahal.

Ia pun mengutus anaknya, Yuliana Wenty, untuk sekolah barista di Jakarta. Berbekal uang pensiun dini, Bony bersama istri, Sri Lestari (66), dan Yuliana membuka Kafe Mane. Letaknya strategis di tepi Jalan Yos Sudarso, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Beragam varian

Flores tidak hanya memiliki perkebunan kopi yang luas. Dari dua jenis kopi produksinya, baik arabika maupun robusta, kopi flores menghasilkan beragam varian. Varietas yang paling populer dalam kopi arabica flores adalah S795.

Adapun varietas yang paling langka dan diminati adalah katura kuning (yellow caturra) yang memiliki buah kopi matang berwarna kuning. Rasa alaminya lebih manis daripada kopi yang buahnya berwarna merah. Varietas yang pernah marak dikembangkan, tetapi belakangan langka adalah juriyah. Kopi ini awalnya tumbuh di wilayah Jawa Barat sebelum dikembangkan di Flores.

Di Kafe Mane sejauh ini memang baru tersedia arabika S795 dan robusta dengan berbagai variannya mulai dari espresso, lanang, dan kopi jahe. "Dalam waktu dekat, kopi katura kuning dan juriyah akan masuk daftar menu," kata laki-laki yang pada 2016 membuka cabang di Jalan Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Kafe tersebut dikelola oleh anak perempuannya.

Secara umum, keunikan rasa pada minuman kopi arabika flores yang ditanam di dataran tinggi tersebut agak manis berpadu dengan aroma rempah. Aroma inilah yang diperkuat dengan menu kopi jahe. Pengunjung lokal lebih meminati jenis arabika ataupun robusta tersaji dalam bentuk kopi hitam. Banyak juga yang memesan kopi lanang yang tampak lebih pekat. Wisatawan asal Jerman, kata Bony, lebih suka memesan kopi jahe. Wisatawan Inggris beda lagi. Mereka cenderung suka kopi susu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com