Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri Temukan Batu Diduga dari Bangunan Kuno di Bantul

Kompas.com - 05/01/2017, 18:50 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Berniat mencari tanah liat untuk membuat bata, Tumiyem (55) dan suaminya menemukan batu yang diduga sebagai bagian bangunan kuno di area persawahan Dusun Demangan Gunungan, Pleret, Bantul.

Batu jenis andesit yang tertata rapi ini ditemukan di kedalaman sekitar 1 meter.

"Awalnya saya dan suami mengali dengan cangkul untuk mencari tanah liat. Untuk bahan batu bata," ujar warga Dusun Dolahan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, itu, Kamis (5/1/2017).

Tumiyem menuturkan, saat sedang mencari tanah liat itu, cangkul milik suaminya membentur benda keras. Suaminya lantas menggali sisi-sisinya dan ternyata diketahui benda keras yang mengenai cangkul adalah sebuah batu.

"Sekitar 1 meter cangkul terbentur benda keras. Dibersihkan kanan kirinya ternyata batu, ya kaget di tengah sawah kok ada batu besar," tegasnya.

Penasaran, Tumiyem dan suaminya lantas mengali samping kanan dan kiri batu. Ternyata juga ditemukan tatanan batu yang sama dan batu bata.

"Batunya bentuk balok. Ada batu bata juga yang tertata rapi, dugaan saya ini bagian bangunan jaman dulu," ungkapnya.

Tumiyem menyampaikan, setelah menemukan bantuan tersebut, dia bersama suami lantas melaporkan ke kepolisian. Pihak kepolisian langsung datang ke lokasi untuk mengecek.

"Kemarin diminta oleh kepolisian untuk tidak digali lagi. Jadi saya pindah ke sini," ucapnya

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan dan pamanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, mengatakan ada laporan warga jika di daerah Pleret, Bantul, menemukan batu yang diduga bagian bangunan kuno.

"Ada laporan dari warga, sudah kita tindak lanjuti dengan melakukan pengecekan langsung ke lokasi," tegasnya.

Dari pengecekan, lanjut dia, diketahui, ada struktur batuan jenis andesit dan batu bata. Namun BPCB Yogyakarta belum dapat memastikan struktur bangunan apa maupun tahun pembuatanya, sebab masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Jenis batu andesit dan batu bata, dugaan awal struktur bangunan kuno, tetapi belum dapat dipastikan. Sebab masih butuh penelitian lebih lanjut," tuturnya.

Wahyu mengimbau kepada pembuat batu bata yang ada di lokasi, apabila menemukan batuan yang sama agar menghubungi BPCB. Pihaknya juga belum akan melakukan ekskavasi karena temuan masih sedikit.

"Belum akan melakukan ekskavasi, karena semuanya masih sedikit. Kalau ada warga yang menemukan seperti itu, kita harap segera melaporkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com