Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Gunung Merbabu Diimbau Waspada Hujan Badai jelang Tahun Baru

Kompas.com - 31/12/2016, 06:50 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Para pendaki yang hendak melakukan pendakian pada malam tahun baru di Gunung Merbabu diminta untuk mewaspadai hujan dan badai.

Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Agus Surolawe mengatakan, dua hari menjelang malam pergantian tahun, tiga basecamp pendakian Gunung Merbabu situasinya sudah ramai. Mereka akan mendaki pada malam tahun baru untuk berburu sunrise hari pertama tahun 2017.

Para pendaki yang sudah datang berasal dari Kabupaten Semarang dan dari daerah lainnya. Namun, apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan, pihaknya yang tergabung dalam SAR Elang Merbabu dan SAR RAPI Lokal Getasan akan menunda jadwal pemberangkatan pendakian.

"Diperkenankan naik bila cuaca bagus, langkah itu kita ambil demi keamanan menuju puncak Gunung Merbabu," kata Agus, Jumat (30/12/2016).

Menurut Agus, tiga jalur pendakian Gunung Merbabu sudah siap menyambut kedatangan para pendaki. Ketiga jalur tersebut, dua di antaranya berada di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, yakni basecamp Kompas Dusun Tekelan dan Manggala Dusun Cunthel.

Selain itu, ada jalur basecamp Gedakan di Kabupaten Magelang.

"Selain hujan badai, perlu juga diwaspadai angin yang sewaktu-waktu bisa menerpa pendaki," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budianto mengingatkan kepada para pendaki sebelum melakukan perjalanan agar mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan.

Selain itu, para pendaki juga diimbau untuk memilih jalur pendakian yang resmi. Pendakian melalui jalur resmi akan memudahkan tim penyelamat bekerja apabila ada sesuatu yang menimpa pendaki.

"Dianjurkan masuk melalui pos dan jalur resmi, sehingga identitas tercatat," tegasnya.

Peralatan berkemah

Sementara itu, momentum pergantian tahun ini sangat dinanti oleh para pelaku usaha jasa penyewaan peralatan berkemah. Rino Mahardika (27), pemilik Arganouts Outdoor Equipment ini mengaku sudah satu pekan sebelumnya kehabisan stok tenda.

Kendati demikian, ia pantang menolak order sewa tenda untuk malam pergantian tahun tersebut.

"Stok di kita ada 10 unit sudah dipesan rombongan pendaki seminggu lalu. Kalau sudah habis begini, untuk memenuhi permintaan kami biasanya mengontak pengelola rental tenda lain," kata Rino.

Selain menyewakan tenda, di tempat usaha Rino yang berada di Jalan Gatot Subroto 131, Ungaran, ini juga menyewakan peralatan lainnya, seperti matras, tas gunung, kompor, alat masak, dan kantung tidur.

Harga yang dipatok untuk peralatan tersebut bervariasi mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 35.000. Akan lebih hemat lagi apabila penyewa mengambil sewa paket peralatan yang lengkap, ketimbang satuan. 

"Untuk paket lengkap berisi tenda, tas gunung, dan perlengkapan mendaki lainnya hanya Rp 75.000 per 24 jam," ujarnya.

Para penyewa alat-alat berkemah ini, kata Rino, rata-rata adalah para pelajar, mahasiswa, freelance, maupun karyawan pabrik. Mereka lebih memilih sewa daripada beli, karena lebih ekonomis.

"Pendakian gunung itu sekarang bukan hanya milik pecinta alam atau mapala. Banyak orang awam yang tertarik mendaki gunung, jadi mereka berpikir coba dulu dengan alat rental," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com