Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tanker Tabrakan dengan Kapal Nelayan di Morowali, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 28/12/2016, 16:03 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Sebuah kapal tanker bernama Angelia 2 bertabrakan dengan kapal nelayan di perairan Bahondopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (27/12/2016) malam.

Dalam insiden itu, dua kru kapal tanker tewas akibat ledakan dan satu orang kru kapal nelayan bernama Hermansyah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga 70 persen, sementara satu orang atas nama Sofyan masih dalam pencarian.

Dua korban meninggal dari kapal tanker itu atas nama Marten Pangkun Riang dan Theodorus Tumanan. Keduanya masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menunggu kedatangan keluarga korban dari Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.

Sebelum mengalami kecelakaan, kapal tanker yang bisa memuat bahan bakar minyak (BBM) bertolak dari Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah menuju Baubau, Sulawesi Tenggara, untuk mengisi BBM.

Kapal tanker itu memuat 15 awak, sedangkan kapal nelayan tiga orang ABK.

Samsu, salah satu korban selamat menuturkan, insiden itu berawal dari kerusakan mesin pada kapal nelayan. Rencananya, mereka akan mencari ikan di laut.

"Tiba-tiba listrik di kapal yang ditumpanginya padam akibat kerusakan pada mesin. Cuaca juga mendung dan gelap. Kami tidak bisa melihat apa-apa," tuturnya di Rumah Sakit Santa Ana, Kendari, Rabu (28/12/2016).

Kemudian bersama rekannya, Hermansyah, Samsu berusaha memperbaiki kerusakan pada mesin kapal tersebut. Sementara, juragan kapal, Sofyan tengah tertidur. 

"Sekitar pukul 19.00 Wita, Hermansyah naik dan berniat untuk mengurangi kecepatan kapal. Saat mesin bermasalah, kapal masih tetap melaju," ungkapnya. 

Ia kemudian mendengar teriakan Hermansyah. Selang beberapa saat kemudian, kapal nelayan tersebut menabrak kapal tanker.

"Saya langsung lompat dan meraih pelampung yang dilempar dari kapal tanker, beberapa kru kapal tanker kemudian berusaha menolong. Beberapa menit terdengarlah suara ledakan dari kapal nelayan ini," tandasnya. 

Sementara Ibnu Makmum (36), salah satu ABK kapal tanker yang ikut memberikan pertolongan menuturkan, dua orang rekannya yang tewas itu melompat dari kapal tanker menuju kapal nelayan berniat untuk menolong. Namun naas, saat keduanya berada di atas kapal nelayan, tiba-tiba kapalnya meledak. 

"Teman saya yang dua orang loncat terus naik di kapal nelayan, saya bergelantungan di tali kapal," kata Ibnu yang ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara. 

Sementara itu, perwakilan humas SAR Kendari, Wahyudi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari dari anggota Pol Air Polda Sultra tentang insiden itu.

"Tadi pagi kami terima laporan dari Pak Talim Pol Air Polda Sultra bahwa ada korban kapal tabrakan, jadi kita mengevakusi korban dari kapal tanker itu menuju dermaga SAR Kendari," kata Wahyudi.

Hingga kini, tim SAR masih mencari satu korban kapal nelayan yang dinyatakan hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com