Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-teror Bom, Polisi Magelang Kota Siaga

Kompas.com - 28/12/2016, 15:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Magelang Kota meningkatkan pengamanan pasca-teror bom yang terjadi di depan Apotek Perintis Farma, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (27/12/0216).

"(Teror) ini menjadi perhatian khusus kami meskipun terjadi di wilayah Tegalrejo, Kabupaten Magelang, namun kami langsung siaga," ujar Kepala Polres Magelang Kota AKBP Hari Purnomo, Rabu (28/12/2016).

Terlebih dalam tas berisi rangkaian bom rakitan itu juga ditemukan beberapa lembar kertas yang salah satu lembar di antaranya bergambar mirip denah kawasan Alun-alun Kota Magelang dengan menggunakan Bahasa Arab.

"Walapun gambar denah itu tidak secara jelas mengatakan sebagai lokasi atau sasaran teror tapi kita tidak boleh underestimate, tidak menutup kemungkinan aksi serupa juga terjadi di Kota Magelang," kata Hari.

Baca juga: Tim Jihandak Ledakkan Bom Rakitan di Depan Apotek Magelang

Oleh sebab itu, pihaknya semakin intensif melakukan upaya antisipasi antara lain dengan deteksi dini, komunikasi dengan masyarakat, tokoh masyarakat, serta berkoordinasi dengan polres daerah di wilayah Kedu dan sekitarnya.

"Pengamanan baik terbuka maupun tertutup di beberapa titik strategis. Kemudian pengamanan internal kami juga lebih ditingkatkan karena aparat juga menjadi salah satu target terorisme," ujar Hari.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyayangkan masih ada aksi terorisme di Kota Magelang. Dia pun berharap fungsi RT/RW di wilayahnya lebih ditingkatkan demi mencegah aksi serupa.

"Tentu saya sangat menyayangkan. Magelang itu toleransinya, keagamaannya sudah sangat bagus tapi tercoreng dengan aksi teror semacam ini," kata Sigit.

Sigit mengapresiasi kinerja kepolisian yang segera menangani kasus terorisme. Pencegahan masalah terorisme, lanjutnya, harus melibatkan semua kalangan, termasuk dari tingkatan paling kecil, yakni keluarga, RT, dan RW.

"Kalau ada warga baru yang tidak gaul, tidak bisa berkomunikasi, tidak lapor RT/RW perlu dipertanyakan itu. Sing ora cetha (yang tidak jelas) tanyain saja, jangan ambil risiko. Ini akan sangat efektif untuk mendeteksi penyebaran paham radikal ataupun tindakan kriminalitas lainnya," ujarnya.

Pihaknya berharap tidak terjadi aksi terorisme karena akan berat melakukan recovery-nya, serta biaya yang tidak murah.

Baca juga: Warga Temukan Benda Mencurigakan di Depan Apotek di Magelang

Seperti diketahui, Selasa (27/12/2016), warga menemukan tas berisi benda mencurigakan di depan apotik Perintis Farma Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Di dalam tas yang berisi rangkaian berupa bahan peledak, sejumlah kabel, paralon plastik, sejumlah paku besi, baterai, switcher itu ternyata juga disertai dua selebaran bertulisan Arab. Satu selebaran kertas berupa tulisan ajakan jihad, dan satunya lagi adalah peta kecil di suatu lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com