Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Poso Waspadai Gangguan Keamanan Natal dari Sisa Jaringan Santoso

Kompas.com - 22/12/2016, 12:24 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Polres Poso, Sulawesi Tengah, meningkatkan kesiagaan jelang Natal dan Tahun Baru 2017, khususnya dari ancaman aksi-aksi teror yang kemungkinan akan dilakukan oleh sisa jaringan kelompok Santoso.

Untuk memastikan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 mendatang, aparat Kepolisian Resor Poso pada Kamis (22/12/2016) menggelar apel pasukan gabungan bersama TNI yang melibatkan Dinas Perhubungan, Pol PP serta sejumlah unsur ormas di halaman Mapolres Poso.

Pelaksanaan apel gelar pasukan dengan Sandi Operasi Lilin Tinombala 2016 dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Poso Samsuri selaku inspektur upacara.

Baca juga: Satgas Tinombala Pulangkan Pemuda yang Hendak Gabung ke Kelompok Santoso

Dalam sambutan yang membacakan arahan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Samsuri meminta seluruh wilayah kepolisian setempat, khususnya di Poso, untuk tetap bersiaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan akan adanya gangguan kemananan dari kelompok-kelompok tertentu.

"Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiagaan diri masing-masing. Kepada seluruh satuan kepolisian kewilayahan agar mampu merespons setiap kemungkinan adanya gangguan keamanan dari kelompok tertentu," ungkap wabup.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Ronny Suseno apel gelar pasukan menjelaskan, secara khusus untuk wilayah Poso, pihaknya mewaspadai sejumlah titik yang dinilai rawan gangguan keamanan.

Menurutnya, potensi gangguan keamanan paling besar masih berasal dari sisa jaringan kelompok teroris Santoso yang pada 20 Desember lalu sempat terlibat baku tembak dengan tim Nanggala 8 dan menewaskan satu anggota TNI dari kesatuan Kopassus.

"Hari ini kita telah gelar apel pasukan gabungan. Kita lakukan ini sebagai bentuk kesiagaan aparat dan fasilitas pendukung lainnya menjelang Natal hingga perayaan Tahun Baru 2017 mendatang," jelas Ronny.

Sejauh ini, dijelaskan Ronny Suseno, belum ada data intelijen yang mengindikasikan kemungkinan akan adanya gangguan keamanan dari kelompok teroris itu.

Dia memastikan para kelompok DPO teroris yang kini dikendalikan oleh Ali Kalora tersebut saat ini ruang geraknya masih terbatas di wilayah hutan pegunungan yang sepanjang tahun ini menjadi wilayah Operasi Tinombala 2016.

"Untuk teroris, kita sudah koordinasi dengan Satgas Tinombala yang tentunya posisi para DPO kelompok Ali Kalora sementara ini belum berani mereka untuk turun ke bawah, di situ sudah diisi dan disekat oleh pasukan Tinombala. Yang jelas mereka masih di pegunungan daerah Poso," tambahnya.

Baca juga: Wiranto Akui Pemburuan Kelompok Santoso Dibantu Teknologi Australia

Khusus untuk pengamanan Natal hingga Tahun Baru 2017, pihak kepolisian di Poso mendirikan setidaknya 7 pos yang terbagi atas 5 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan kesehatan.

Selain pengamanan di sejumlah pos, aparat kepolisian gabungan TNI juga melakukan pengamanan secara khusus dengan menerjunkan sedikitnya 5 personel untuk menjaga seluruh gereja yang nantinya akan dipakai beribadah Natal dan tahun baru.

Pelaksanaan operasi dengan sandi Lilin Tinombala 2016 di Kabupaten Poso tersebut rencananya berlangsung selama 10 hari, terhitung dari 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com