POSO, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Polres Poso, Sulawesi Tengah, meningkatkan kesiagaan jelang Natal dan Tahun Baru 2017, khususnya dari ancaman aksi-aksi teror yang kemungkinan akan dilakukan oleh sisa jaringan kelompok Santoso.
Untuk memastikan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 mendatang, aparat Kepolisian Resor Poso pada Kamis (22/12/2016) menggelar apel pasukan gabungan bersama TNI yang melibatkan Dinas Perhubungan, Pol PP serta sejumlah unsur ormas di halaman Mapolres Poso.
Pelaksanaan apel gelar pasukan dengan Sandi Operasi Lilin Tinombala 2016 dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Poso Samsuri selaku inspektur upacara.
Baca juga: Satgas Tinombala Pulangkan Pemuda yang Hendak Gabung ke Kelompok Santoso
Dalam sambutan yang membacakan arahan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Samsuri meminta seluruh wilayah kepolisian setempat, khususnya di Poso, untuk tetap bersiaga dalam mengantisipasi segala kemungkinan akan adanya gangguan kemananan dari kelompok-kelompok tertentu.
"Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, mari kita tingkatkan kewaspadaan dan kesiagaan diri masing-masing. Kepada seluruh satuan kepolisian kewilayahan agar mampu merespons setiap kemungkinan adanya gangguan keamanan dari kelompok tertentu," ungkap wabup.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Poso AKBP Ronny Suseno apel gelar pasukan menjelaskan, secara khusus untuk wilayah Poso, pihaknya mewaspadai sejumlah titik yang dinilai rawan gangguan keamanan.
Menurutnya, potensi gangguan keamanan paling besar masih berasal dari sisa jaringan kelompok teroris Santoso yang pada 20 Desember lalu sempat terlibat baku tembak dengan tim Nanggala 8 dan menewaskan satu anggota TNI dari kesatuan Kopassus.
"Hari ini kita telah gelar apel pasukan gabungan. Kita lakukan ini sebagai bentuk kesiagaan aparat dan fasilitas pendukung lainnya menjelang Natal hingga perayaan Tahun Baru 2017 mendatang," jelas Ronny.
Sejauh ini, dijelaskan Ronny Suseno, belum ada data intelijen yang mengindikasikan kemungkinan akan adanya gangguan keamanan dari kelompok teroris itu.
Dia memastikan para kelompok DPO teroris yang kini dikendalikan oleh Ali Kalora tersebut saat ini ruang geraknya masih terbatas di wilayah hutan pegunungan yang sepanjang tahun ini menjadi wilayah Operasi Tinombala 2016.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.