Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Hina Pahlawan, Ini Respons Pemilik Akun Twitter

Kompas.com - 22/12/2016, 10:36 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik akun Twitter @estiningsihdwi, Dwi Estiningsih, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri) karena kicauannya diduga mengandung kebencian yang terkait suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA), Rabu (21/12/2016).

Ketika ditemui di rumahnya, Rabu sore, Dwi mengaku baru mendengar kabar tentang laporan itu dari orang lain. Dia juga belum menerima surat resmi pemanggilan.

"Belum ada (belum menyiapkan kuasa hukum). Saya juga baru dengar dari orang lain, panggilan dan surat resmi juga belum ada," ucap Dwi.

Sambil menggendong putranya yang baru berusia 1 bulan, Dwi menyampaikan bahwa dia hidup di tengah keragaman sehingga mengerti tentang toleransi. Dia mengaku memiliki anggota keluarga non-Muslim.

"Kalau soal toleransi, jangan ajari saya. Di sini itu semuanya Pancasilais. Keluarga saya, bude, pakde, non-Muslim biasa. Keluarga ibu saya Chinesse, keluarga suami saya juga seperti itu. Jadi batas-batas toleransi itu (saya) paham betul," ucapnya.

Mengenai kicauannya di akun Twitter, Dwi menuturkan bahwa mayoritas pahlawan yang tergambar di uang baru RI itu beragama Islam, tetapi menurut dia, gambarnya tidak menunjukkan jati diri Muslim.

Perempuan yang berprofesi sebagai dosen terbang ini menilai pemakaian gambar pahlawan harus sesuai dengan realitas.

"Jadi kita tidak merasa memiliki, padahal setiap hari uang itu kita pegang. Asas keadilan itu lho, kalau mau toleransi jangan kemudian tebang pilih," tuturnya.

"Itu masalah bagi saya, kadang orang tidak melihat itu sebagai masalah, tetapi itu masalah," imbuhnya kemudian.

Oleh karena itu, dia mempertanyakan laporan ke polisi terhadap dirinya. Seharusnya bukan dia yang dilihat sebagai masalah.

"Mendidik di dunia medsos itu ya seperti itu, menempatkan masalah itu pada tempatnya, yang masalah itu masalah, yang bukan masalah itu bukan masalah, jangan dibalik. Sebenarnya itu, apa pun yang saya tulis, itu intinya," katanya.

Dwi menegaskan juga tidak akan menghapus kicauan di akun Twitter-nya karena, menurut dia, dia juga tidak akan menghapus komentar atau bahkan memblokir pemilik akun lain yang merisaknya di jagat maya.

"Ini komitmen saya sendiri. Saya tidak pernah menghapus tweet, saya tidak pernah menghapus komen orang, dan saya tidak pernah nge-block," tegasnya.

Dia mengaku tidak melihat hal itu sebagai risakan, tetapi wujud dari sebuah perhatian. Dia juga meminta maaf karena tidak bisa membaca semua komentar dan menanggapinya.

"Bully itu pun wujud bentuk perhatian. Misalnya pun mereka meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya untuk mem-bully saya, saya hargai, cuma tidak semuanya saya tanggapi," pungkasnya.

(Baca juga: Dianggap Hina Pahlawan, Pemilik Akun Twitter Ini Dilaporkan ke Polisi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com