NGAWI, KOMPAS.com - Seni kejadian atau happening art bertajuk Upacara Kebo Ketan akan digelar di Ngawi, Jawa Timur, 17-18 Desember 2016. Acara ini akan dihadiri para seniman dan pesohor di Tanah Air.
Saat ini, persiapan upacara sedang berlangsung. Salah satu perangkat upacara yang paling penting, yaitu boneka Kebo Ketan, sudah hampir jadi.
Persiapan Upacara Kebo Ketan berlangsung di dua tempat, yaitu di Sendang Margo dan di lapangan Sekarputih. Di Sendang Margo, warga sedang bersih-bersih mata air dan menyelesaikan boneka kerbau yang terbuat dari rangka bambu.
Beberapa anak yang tergabung dalam Pasukan Semut dengan sigap telah memunguti sampah. Mereka menjadi bagian dari pendukung rangkaian Upacara Kebo Ketan.
Hingga sore ini, warga Kecamatan Widodaren sedang sibuk menyambut para tamu yang akan menghadiri Upacara Kebo Ketan yang akan berlangsung pada 17 - 18 Desember 2016. Upacara Kebo Ketan merupakan happening art atau seni kejadian yang diprakarsai oleh Bramantyo Prijosusilo.
Besok, Sabtu 17 Desember 20116, Upacara Kebo Ketan akan dimulai sejak pagi hari pukul 08.00 WIB di dua tempat sekaligus, yakni di lapangan Desa Sekarputih (Festival Balada) dan di Sendang Marga (pembuatan Sang Kebo Ketan).
Sutradara upacara Bramantyo Prijosusilo mengatakan, Sang Kebo Ketan dibuat dari desain gambar karya pelukis Djoko Pekik.
Pembuatan Sang Kebo Ketan dilaksanakan di Sendang Marga di dalam dapur darurat dengan dinding kain mori putih. Di malam harinya, para pekerja dan hasil pekerjaan mereka tampak sebagai bayangan di dinding dapur.
Sementara itu, sejak pagi di Lapangan Desa Sekarputih diselenggarakan pergelaran musik kinetik Slamet Jenggot, yang membuat alat musik sendiri dan sekaligus juga merupakan karya seni sculpture.
Selain itu, juga digelar Festival Balada yang menampilkan berbagai musisi dari dalam dan luar negeri, termasuk Sawung Jabo & Sirkus Barock, Totok Tewel, Joel Tampeng, Ucok Hutabarat & NOS, Jodhi Yudono, Guntur T Cunong, Sri Krishna, Swa Tantu (Kudus), Abdul Rani (Singkawang), Kodok Ibnu Sukodok, dan tamu khusus berinisial IF sebagai kejutan.
Malam harinya, ada istighosah, tarian sufi serta musik dakwah, Ki Ageng Ganjur, dan Dr Zastrouw Al Ngatawi.
Keesokan harinya, Minggu pagi 18 Desember, di dalam tandu tertutup yang berhias Sang Kebo Ketan, diarak ke luar dengan sakralisasi oleh Paguyuban Sekar Pangawikan (Yogyakarta).
Selanjutnya ada pidato sambutan dan Pidato Kebudayaan oleh Habib Lutfi Yahya, yang dilanjutkan dengan "penyembelihan" Sang Kebo Ketan diiringi solo Sakuhachi oleh Misbach.
Ikut meramaikan penampilan Tlatah Bocah (Merapi), Rindu Dendam (Ngawi), Arif Hendrasto (Ubud), spontanitas pengunjung dan Dhatnyenk Music (Ngawi). Malam harinya dilanjutkan dengan pentas wayang semalam suntuk dengan dalam Ki Manteb Sudarsono.
Upacara Kebo Ketan didukung oleh warga masyarakat Desa Sekarputih, Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan juga warga internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.