Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Lingga Terancam Gagal Jadi Lumbung Beras

Kompas.com - 13/12/2016, 09:44 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS - Rencana Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menjadi lumbung beras terancam gagal. Pemerintah pusat dituding telah melakukan diskriminasi karena menetapkan syarat yang mustahil dipenuhi daerah kepulauan seperti Lingga.

Bupati Lingga Alias Wello menuturkan, Lingga membutuhkan bantuan untuk membangun jaringan irigasi. Namun, pemerintah pusat tidak bisa membantu Lingga karena dinyatakan tidak memenuhi syarat.

"Bantuan hanya diberikan untuk daerah yang bisa membuat sawah minimal 3.000 hektar dalam satu hamparan. Mana mungkin daerah kepulauan seperti Lingga bisa memenuhi syarat itu. Kami memohon Bapak Presiden bisa membuat diskresi sesuai kondisi geografis Lingga," kata Wello, Selasa (13/12/2016), di Lingga.

Kabupaten itu punya 604 pulau. Namun, hanya empat pulau besar bisa dijadikan lokasi pembuatan sawah.

"Karena kondisi geografis, hamparan sawah harus disebar ke berbagai pulau dan beberapa daerah dalam satu pulau," ujar Wello.

Potensi sawah di Lingga memang mencapai 10.000 hektar. Namun, tidak ada daerah bisa dijadikan lokasi yang memungkinkan ada 3.000 hektar sawah dalam satu hamparan di Lingga. Setiap lokasi hanya bisa dipakai maksimal 1.000 hektar.

"Kami sudah meneliti lokasi dan sudah mulai mengerjakan sawah. Bahkan, tahun ini sudah panen sekali," kata dia.

Panen pada pertengahan 2016 itu memecahkan mitos Lingga tidak bisa menghasilkan beras sendiri dan harus bergantung pada pasokan impor. "Mitos selama puluhan tahun sudah dipatahkan," kata dia.

Namun, semangat warga Lingga untuk menghasilkan pangan sendiri terkendala ketiadaan jaringan irigasi. Tanpa jaringan irigasi, mustahil membuat sawah ribuan hektar.

"Setelah bolak-balik mengajukan permohonan, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan Lingga tidak bisa mendapat bantuan pembuatan irigasi," sebut Wello.

Ia mengaku bingung dengan keputusan itu. Apalagi, Kementerian Pertanian sudah menunjukkan dukungan dengan membantu pembuatan 100 hektar sawah. Bahkan, Kementerian Pertanian mendorong Lingga mencetak hingga 4.000 hektar sawah dalam periode 2016-2017.

"Bagaimana cara mencetak ribuan hektar sawah kalau irigasi tidak ada? Lingga tidak bisa membuat sendiri jaringan irigasi untuk sawah seluas itu," kata dia.

Lingga merupakan kabupaten dengan APBD terkecil di Kepri, yakni Rp 720 miliar pada 2016. Sebagai pembanding, APBD Batam 2016 Rp 2,5 triliun dan APBD Natuna Anambas 2016 Rp 928 miliar.

Karena itu, pemerintah pusat diharapkan bersedia menimbang kondisi daerah kepulauan seperti Lingga.

Permohonan resmi kepada Presiden Joko Widodo sudah disiapkan Pemerintah Kabupaten Lingga terkait hal itu. Lewat surat itu, Lingga berharap pemerintah mendukung keinginan Lingga menjadi lumbung beras.

"Kami memohon Bapak Presiden berkenan membantu Lingga memutus lingkaran impor pangan," kata Wello.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com