PIDIE JAYA, KOMPAS.com – Memasuki hari keenam pascagempa di Pidie Jaya, Pidie, dan Kabupaten Bireuen, Aceh, pengungsi membutuhkan obat-obatan, imunisasi campak, alat pengasapan lalat di lokasi tenda pengungsian.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Heni Nurmayanti mengatakan, hingga kini kebutuhan tersebut belum mencukupi.
Timnya terus memantau 124 lokasi pengungsian di Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen untuk mendata kebutuhan para pengungsi.
Menurut Heni, hingga Senin (12/12/2016), ada 101 korban jiwa dalam musibah tersebut, 89 di antaranya telah teridentifikasi. Selain itu, korban luka berat 134 dan 532 luka ringan.
"Dari jumlah itu, 129 rawat inap di rumah sakit pascaoperasi dan 175 orang rawat inap di rumah sakit yang bukan karena operasi," kata Heni, Senin.
Dia menyebutkan, jumlah pengungsi sebanyak 83.838 jiwa di 124 lokasi pengungsian di Pidie Jaya dan Bireuen.
Di Pidie Jaya terdapat 120 pengungsian dan di Bireuen ada empat pengungsian.
Gempa berkekuatan M 6,5 pada Rabu (7/12/2016) mengakibatkan ratusan bangunan rubuh, di Pidie Jaya, Pidie, dan Kabupaten Bireuen. Ribuan orang mengungsi dan hingga kini pencarian korban terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.