Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Lettu Yohanes Ditemukan Tanpa Luka dalam Pondok di Sebuah Ladang

Kompas.com - 11/12/2016, 15:57 WIB

MALINAU, KOMPAS.com - Pilot Lettu Cpn Yohanes Syahputra ditemukan warga dalam keadaan selamat setelah kecelakaan helikopter Bell 412-EP di Malinau, Kalimantan Utara.

Helikopter milik Pusat Penerbangan TNI AD tersebut jatuh pada 24 November 2016. Dari lima kru di helikopter tersebut, tiga di antaranya tewas. Satu orang lainnya, yakni pilot Lettu CPN Abdi Darmain, ditemukan selamat dalam kondisi luka. Adapun Yohanes tidak ditemukan hingga dua pekan kemudian.

(Baca juga Hilang 2 Pekan, Pilot Helikopter TNI yang Jatuh di Malinau Ditemukan Selamat)

Sekretaris Desa Long Sulit Kusnadi mengatakan, seorang warga bernama Doni Bernadus pertama kali menemukan Yohanes di sebuah pondok tempat beristirahat di ladang milik Kepala Desa Long Sulit Wiliam Bias, Kamis (8/12/2016) siang.

"Sampai di ladang milik Kepala Desa, dia melihat ada orang. Saat didatangi, pria ini mengaku Kapten Yohanes," kata Kusnadi seperti dikutip Tribun Kaltim.

Saat itu, Yohanes masih mengenakan seragam hijau lengkap. Kondisi Yohanes lemah, tetapi tidak ada luka di tubuhnya.

"Hanya bagian celananya saja robek-robek. Tidak ada tas. Hanya bawa badan saja. Badannya kelihatan bagus saja, enggak ada lecet. Terlihat ada luka lecet bekas gigitan serangga," kata Kusnadi menirukan cerita Doni.

Doni kemudian membawa Yohanes ke Desa Long Sulit dengan menggunakan ketinting atau perahu dari ladang menuju Desa Long Sulit.

Di Desa Long Sulit, Yohanes dibawa ke rumah salah satu warga bernama Panus karena pada saat itu Kepala dan Sekretaris Desa Long Sulit tengah berada di Malinau.

Di rumah Panus inilah, Yohanes baru dapat berbicara. Setelah diberi makan, Yohanes sempat menceritakan ihwal jatuhnya helikopternya.

"Ketika heli jatuh ia sempat teriak adakah yang selamat di bawah? Ia memang mendengar ada jawaban. Namun, ia tidak mengetahui siapa karena selanjutnya ia pingsan," kata Kusnadi.

Menurut penuturan Yohanes kepada warga, sebenarnya Yohanes sudah ada di pondok tersebut sejak sehari sebelumnya.

Selama di pondok itu, ia hanya makan gula yang kebetulan ada di pondok itu. Ia bertahan semalam dengan makan gula.

Pada Kamis (8/12/2016) sore, Kodim mengirimkan tiga unit mobil untuk mengevakuasi Yohanes.

"Sebenarnya warga yang menyelamatkan Yohanes sudah hendak membawa ke Malinau. Namun, Yohanes masih trauma sehingga tidak mau naik kendaraan," kata Kusnadi.

Saat ini Yohanes telah dibawa ke Rumah Sakit TNI AL Ilyas di Tarakan, Kalimantan Utara.

Artikel ini telah tayang di Tribun Kaltim dengan judul "Saat Heli Jatuh, Lettu Yohanes Sempat Berteriak Adakah yang Selamat di Bawah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com