Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2016, 09:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Sore itu, sekitar pukul 16.30 Wita, sejumlah pekerja membereskan pekerjaan sisa di bagian luar bangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kendaraan pengangkut material masuk keluar di area luar bangunan PLBN, membawa serta para pekerja yang membereskan sisa-sisa bangunan khusus di bagian taman, jalan rigid pavement (jalan beton semen), dan jalan khusus bagi pejalan kaki. Pengerjaan bangunan itu telah rampung 100 persen.

Para pekerja terlihat begitu bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan akhir karena, menurut rencana, PLBN Motaain akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (12/12/2016).

Selain para pekerja yang sibuk, tampak warga setempat juga melintas di dua jalur jalan PLBN menuju jalan protokol. Ada yang jalan kaki dan ada pula yang menggunakan sepeda motor, bahkan ada warga dari Atambua yang datang ke tempat ini hanya untuk mengambil foto bangunan dan juga berfoto bersama.

Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere Warga menggunakan jalan semen beton di sekitar areal Bangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rupanya PLBN Motaain saat ini telah menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh warga setempat dan juga warga dari luar desa. Bentuk bangunannya tampak megah dan jelas kontras sekali dengan bangunan milik warga dan pemerintah setempat yang berada di sekitar area PLBN.

“Sekarang PLBN Motaain ini telah menjadi obyek yang menarik untuk warga di sini, warga Kota Atambua, dari luar Kabupaten Belu, bahkan warga dari Negara Timor Leste banyak yang datang hanya untuk sekadar berfoto bersama di sini, dan itu setiap harinya selalu ada saja orang yang berkunjung ke sini,” kata Kepala Desa Silawan Ferdinandus Mones Bili kepada Kompas.com, Sabtu (10/12/2016) pagi.

Ferdinandus mengaku sangat bangga karena perhatian pemerintah pusat begitu besar dalam pembangunan PLBN di wilayah perbatasan.

“Kalau dulu orang yang datang di perbatasan ini lebih tertarik untuk berfoto di PLBN milik Timor Leste, sekarang malah berbalik. Karena itu, saya mewakili masyarakat di perbatasan hanya bisa ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi bahwa sekarang kami tidak malu lagi dengan Timor Leste,” kata Ferdinadus.

Menurut Ferdinandus, jika dibandingkan, PLBN satu atap sebelumnya sangat jauh berbeda. Bangunan yang dulu berkonstruksi sangat sedehana karena dibangun sebelum tahun 2000.

Selain itu, prasarana pendukungnya tidak lengkap dan tak tertata dengan baik pula, yang berakibat pada pelayanan yang tak maksimal. Ferdinandus pun berharap, pembangunan infrastruktur yang megah harus ditunjang juga dengan pembangunan sumber daya manusia yang berada di perbatasan, yakni dengan cara megah pula, sehingga ada keseimbangan.

Dia juga menginginkan agar masyarakat yang bermukim di dekat PLBN harus diperhatikan dari segi ekonomi karena masih banyak yang belum memiliki rumah layak huni, aliran listrik, dan air bersih.

Ferdinandus mengaku, di desanya ada anggaran yang cukup untuk membantu masyarakat. Namun, bentuknya hanya untuk pemberdayaan sehingga kebutuhan masyarakat akan rumah dan listrik serta air untuk saat ini belum bisa dipenuhi.

Meski begitu, lanjut Ferdinandus, dia yakin pembanggunan PLBN yang megah ini akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat di wilayahnya.

Sementara itu, Benediktus Warno Sijintak, juru bicara PT Waskita Karya, yang merupakan pelaksana proyek PLBN Motaain, mengatakan, saat ini proyek fisik pembangunan PLBN sudah mencapai 100 persen. Hanya, masih tersisa pekerjaan tambahan lainnya, yakni taman dan jalan beton.

“Untuk gedung sudah 100 persen, hanya tinggal yang lanskapnya saja. Kalau yang untuk lanskap di areal PLBN ini sudah sampai 99 persen jadi tinggal hanya melaksanakan pekerjaan bersih-bersih dan ada pekerjaan kecil di kanopi yang akan segera selesai. Target kita sebelum Pak Jokowi datang, semuanya sudah selesai,” kata Sijintak.

Proyek pembangunan gedung ini, lanjut Sijintak, sudah diserahterimakan kepada dinas terkait dan juga pihak pengelola. Bahkan, gedung ini telah digunakan oleh pihak imigrasi dan karantina sejak 24 November 2016 lalu. Sijintak menjelaskan, luas areal PLBN ini adalah 8 hektar.

Di dalam area PLBN ini terdapat bangunan inti, gerbang perbatasan, kargo keberangkatan, kargo kedatangan, dan bangunan pendukungnya, seperti menara genset, rumah pompa, jembatan timbang, dan pintu gerbang.

“Gedung PLBN ini sudah mulai digunakan, dan sistem CIQS (Custom Immigration Quarantine Security atau bea cukai, imigrasi, karantina dan keamanan) sudah berjalan lebih dari satu minggu,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com