Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Khawatir "Dijebak"

Kompas.com - 07/12/2016, 09:19 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dalam dunia politik tidak semua orang menyukai setiap kebijakan yang diputuskan seorang pemimpin. Ia pun khawatir suatu waktu ia "dijebak" oleh pihak yang kurang sepaham dengan kebijakannya. Sebab itu, ia mengaku tengah merancang aturan agar tiap tamu yang menemuinya tak membawa barang berlebihan.

"Ada kekhawatiran saya dizalimi ada orang datang niatnya menjebak. Maka sedang dipikirkan juga teknisnya, yang sopan seperti apa. Tetapi, saya juga meyakini KPK tidak semudah itu ujug-ujug nangkep. Proses itu pasti ada urutannya. Tapi intinya waspada, ikhlas, nawaitu, diperkuat menyayangi, menahan emosi, dan tidak mencuri," tutur Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (6/12/2016) kemarin.

Situasi itu telah ia perkirakan sejak memutuskan menjadi wali kota. Salah satu konsekuensi yang ia hadapi saat ini adalah munculnya kelompok orang yang tidak menyukainya bukan karena persoalan pribadi, melainkan perbedaan pilihan.

"Jadi, sejak awal saya sudah tahu pasti ada kelompok yang tidak menyukai. Yang penting acuan kita mengambil keputusan sesuai aturan, gitu saja," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Selain itu, kata Emil, tak ada kebijakan yang bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Menurut dia, segala keputusan selalu menimbulkan pro dan kontra.

"Karena jadi pemimpin hari ini dengan media digital kerja diomongin, enggak kerja diomongin. Belok kiri diomongin, belok kanan diomongin. Yang penting hati dan pikiran saya enggak konflik, kalau konflik itu keruntuhan idealisme," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com