BUTON, KOMPAS.com – Suhu panas di siang hari tak menyurutkan semangat anak-anak untuk datang ke sebuah rumah kecil di atas air laut.
Bocah-bocah berusia rata-rata 10 tahun itu mengambil buku cerita dan buku gambar mewarnai dari dalam kardus yang tersimpan rapi dalam rumah tersebut.
Mereka mengambil krayon dan berkreasi dengan gembira. Ada yang mewarnai gambar sapi dengan warna hijau, ada juga yang mewarnai macan tutul dengan kuning.
Kegembiraan ini menjadi pemandangan baru bagi anak-anak Desa Bajo Bahari, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Di rumah kecil itu yang dinamai rumah baca itu, mereka bebas menggunakan buku-buku yang tersedia gratis untuk mereka.
"Kami berterima kasih sama Bapak Kodim yang sudah berikan buku ini sama kami. Sekarang kami sudah ada buku gambar dan buku cerita di rumah baca kami," kata seorang anak, Si Lang, Selasa (6/12/2016).
Rumah baca Desa Bajo Bahari ini merupakan gagasan Brigadir Polisi Almuhalid dari Polsek Pasarwajo dan Kopral Satu Sutardi, anggota TNI Koramil Pasarwajo dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1413 Buton.
Keduanya hampir setiap hari mengajari anak-anak Desa Bajo Bahari membaca dan menulis.
Komandan Kodim 1413 Letkol Arh Rudi Ragil, yang datang berkunjung ke rumah baca, merasa sangat prihatin pada kondisi di Bajo Bahari di mana masih banyak warga yang belum bisa membaca.
"Ternyata orangtua di sini banyak juga yang belum tahu membaca. Ini tugas untuk membangkitkan lagi minat baca. Di Kampung Bajo Bahari ini, buta aksara harus kita berantas," ujar Rudi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.