Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tadi Pagi Trinity Bilang, 'Mamah Sebentar Lagi Mau Hari Natal...'"

Kompas.com - 01/12/2016, 22:24 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Memasuki Desember 2016, tiga bocah korban aksi teror bom molotov di Gereja Oikumene masih terbaring di kasur perawatan ruang khusus NICU, RS AW Sjahranie. Ketiganya adalah Trinity (3), Alvaro (4), dan Anita (2).

Meski sudah dinyatakan sehat, namun ketiganya masih dirawat intensif dibawah pengawasan tim dokter rumah sakit. Setiap pagi, sebelum makan pagi, ketiga bocah ini selalu menyanyikan lagu puji-pujian anak sekolah Minggu.

Mereka berlatih lagu-lagu rohani, karena sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan Hari Raya Natal.

Lagu kesukaan mereka adalah lagu Kingkong badannya besar. Setelah bernyanyi, barulah mereka berdoa untuk kesembuhan masing-masing.

Baca: Trinity Ingin Menjadi Penjinak Bom

“Sedih, senang dan semangat itu campur jadi satu. Mereka sadar sedang sakit, tapi tidak pernah lepas memuji Tuhan. Tadi pagi Trinity bilang, mamah sebentar lagi mau hari Natal. Dengar itu, saya senyum saja,” kata Sarinah Gultom (42) ibunda Trinity Hutahaean, ketika disambangi di RS AW Sjahranie Samarinda, Kamis (1/12/2016).

Bagi Sarinah, Natal tahun ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Walau kali ini diprediksi akan merayakan Natal di rumah sakit, namun dirinya tidak akan bersedih.

Bagi Sarinah, Natal adalah berbagi kasih. Sehingga di rumah sakit pun dia bersama keluarga masih bisa berbagi kasih terutama untuk tiga bocah korban bom molotov.

“Merayakan Natal bersama adalah kewajiban, walaupun di rumah sakit kami tetap bisa berbagi kasih. Damai Natal tahun ini, adalah untuk anak kami. Tuhan tidak akan membiarkan kami sendiri, dan kami percaya Natal kali ini ada keajaiban untuk tiga anak-anak yang jadi korban,” sebutnya.

Sudah 17 hari, Sarinah beserta dua keluarga lain menginap di rumah sakit. Tidur beralaskan tikar, dan makan seadanya sudah mereka rasakan. Meski demikian, Sarinah tidak mengeluh. Terlebih saat mendengar Trinity berdoa, maka semangat ibu tiga ini pun langsung tumbuh.

“Trinity itu anak ketiga saya, di sekolah minggu kan mereka diajarkan selalu berdoa. Setiap pagi setelah bangun pagi, Trinity itu berdoa. Dia sadar sekali jika kali ini sakitnya tidak sebentar. Satu-satu doa kesembuhan yang dia minta selalu menjadi semangat untuk saya,” ujarnya.

Untuk itu, sarinah memohon doa dari semua umat untuk kesembuhan tiga bocah korban bom molotov.

“Doakan kesembuhan anak-anak kami. Natal tahun ini, kami tetap akan berbagi kasih. Untuk pelaku teror, kami memaafkan, dan mohon jangan diulangi,” ujarnya.

Baca: Keluarga Trinity Memaafkan Pelaku Pengeboman di Samarinda

Kompas TV Kondisi Anak Balita Korban Bom Samarinda Membaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com