Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Membaik, Bocah Trinity Korban Bom Molotov Masih Dirawat di NICU

Kompas.com - 01/12/2016, 18:51 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Bocah Trinity Hutahaean (3) masih mendapat perawatan intensif di ruang NICU, pasca-ledakan bom molotov di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, 13 November lalu.

Luka bakar yang diderita sebanyak 55 persen membuat Trinity harus tetap berada di ruang khusus dan belum bisa dipindahkan ke ruang perawatan.

Ibunda Trinity, Sarinah Gultom, mengatakan, pihak Rumah Sakit AW Sjahranie tidak memindahkan Trinity ke ruang rawat inap lantaran Trinity harus tetap berada di ruang steril.

Berulang kali melewati proses operasi, Trinity masih belum boleh berada di ruang terbuka lantaran dikhawatirkan akan terkena infeksi.

"Sudah 17 hari adik Trinity dirawat di tempat yang sama. Kata dokter tidak bisa pindah tempat karena takut infeksi," kata Sarinah (1/12/2016).

Saat ini, lanjut dia, kondisi Trinity jauh membaik. Namun penyembuhan pasca-luka bakar di tubuh Trinity tidak bisa sebentar. Meski dokter menyatakan Trinity sehat, namun sebagian dari tubuhnya masih diperban dengan perban keras.

"Sampai saat ini masih diperban, perbannya itu juga yang keras. Di bagian mata, hidung dan mulut dilubangi. Dia kalau tertawa lucu sekali," kata Sarinah.

Meski menyadari luka bakar yang diderita putrinya besar. Namun Sarinah yakin Trinity akan kembali seperti semula.

"Saya percaya Tuhan akan mengembalikan wajah Trinity. Saya melihat dia semangat setiap hari, demikian juga saya. Tidak perlu disesali, yang penting Trinity sehat, itu sudah luar biasa bagi kami," pungkasnya.

Sebelumnya, ledakan bom molotov terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda (13/11/2016). Ledakan tersebut merupakan akai teror bom yang dilakukan seorang laki-laki bernama Johanda. Atas kasus tersebut, kepolisian menetapkan tujuh tersangka terorisme.

(Baca juga: Bocah Trinity Korban Bom Molotov Sudah Bisa Ucapkan "Selamat Pagi Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com