MADIUN, KOMPAS.com - Setelah mengisi workshop meningkatkan minat baca di Pendopo Pemkab Madiun, seorang ibu menggandeng anaknya mengejar Kak Seto yang hendak berangkat ke Solo.
Yati Maryati, didampingi suaminya, Dimas Kurniawan, menceritakan lika-liku kasus percabulan yang menimpa buah hatinya berinisial SF (5) di tangan aparat penegak hukum.
Semenjak kasus itu dilaporkan ke Polsek Mangunharjo pada bulan Juli tahun 2016, kasus itu tak kunjung sampai di meja pengadilan sampai sekarang. Padahal anaknya selaku korban percabulan tersangka BSW sudah diperiksa polisi dan divisum dokter. Pelaku percabulan anaknya adalah tetangganya sendiri.
"Anak saya kena pelecehan seksual. Kejadian sudah Juli 2016. Sampai sekarang tidak ada kabar beritanya lagi alias belum sampai ke pengadilan. Sementara itu pelakunya setelah ditahan namun sudah dilepas bebas polisi," ujar Dimas, ayah kandung SF kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).
Lantaran tak jelas penanganannya, dia dan istrinya bersama putrinya yang menjadi korban menemui Kak Seto yang sementara di Kota Madiun.
"Makanya kami langsung menemui Kak Seto selaku ketua komisi perlindungan anak Indonesia agar kasus yang menimpa anak saya penanganannya tidak mengambang lagi," kata Dimas.
Beberapa kali, dia mengecek ke kepolisian dan kejaksaan. Ia mempertanyakan ada permainan apa di kepolisian dan kejaksaan sehingga kasus ini belum sampai ke pengadilan.
"Padahal anak saya sudah diperiksa dan visum dua kali. Bahkan saat itu tersangka sudah ditahan tetapi dilepas kembali," ungkap Dimas.
Dia menceritakan, polisi pernah memediasi damai dengan keluarga tersangka namun ia dan istrinya sepakat menolak.
"Saya tidak mencari materi, tetapi perhatian keluarga pelaku terhadap anak saya selaku korban tidak ada. Anak saya masih sakit kemaluannya dan infeksinya tidak sembuh-sembuh sampai sekarang," ucap Dimas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.