Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelahi dengan Rentenir, Ibu Ini Ditahan bersama 8 Anaknya yang Masih Kecil

Kompas.com - 01/12/2016, 13:12 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Seorang ibu rumah tangga (IRT), Nur Rahma Amalia (28), warga Jalan Sabutung, bersama delapan orang anak termasuk bayinya harus menjalani penahanan di Markas Polresta KPPP Pelabuhan Makassar setelah berkelahi dengan seorang rentenir, Andi Nurmiah (38), warga Jalan Pampang, karena utang piutang.

Rahma mendekam di sel Mapolresta KPPP Pelabuhan Makassar sejak Senin (28/11/2016).

Pada hari pertama dan kedua, delapan orang anak Rahma yang masih balita terpaksa ikut menginap di dalam sel tahanan.

Demikian pula dengan bayinya yang masih berusia lima bulan terpaksa ikut merasakan dinginnya dinding sel tahanan.

Tujuh orang anak Rahma baru dikeluarkan dari sel setelah polisi memisahkan mereka dan meminta pihak keluarganya menjemput, Rabu (30/11/2016) sore.

Namun, bayi Rahma masih ikut dengannya mendekam di sel tahanan karena masih menyusui.

Saat menjalani penahanan, anak-anak Rahma tidak mau terpisah dari ibu mereka. Sementara suami Rahma, Irwan, sedang merantau di Kalimantan karena bekerja sebagai sopir.

Kasus ini mencuat setelah foto Rahma beserta delapan orang anaknya tidur di dalam sel tahanan Mapolresta KPPP Pelabuhan Makassar. Rahma dan delapan anaknya yang masih kecil-kecil tidur melantai.

Menurut adik kandung Rahma, Sri Wahyuni, ketika dikonfirmasi, Kamis (1/12/2016), kasus perkelahian ini terjadi sudah lama, saat kakaknya sedang hamil delapan bulan, pada April 2016 lalu. Kini, bayinya telah lahir dan telah berusia lima bulan.

"Itu dulu, rentenir yang pertama pukul kakakku. Kenapa malah kakakku korban dijadikan tersangka oleh polisi. Laporan kakakku di polisi tidak ditanggapi, sedangkan laporan itu rentenir diproses. Kami ingin keadilan ditegakkan, kasihan kakakku dan anak-anaknya yang masih kecil ditahan," ungkap Sri.

Sri juga memprotes petugas Polresta KPPP Pelabuhan yang tidak menahan Andi Nurmiah. Bahkan, polisi hanya mengenakan wajib lapor. Padahal, Andi Nurmiah yang lebih dulu memukul kakaknya hingga perkelahian terjadi.

"Makanya, saya mau melapor ke Propam Polda Sulsel besok. Ada orang yang mau memberikan bantuan hukum dan sudah bersurat ke Jakarta. Ini juga kasus perkelahian, baru polisi tuduhkan kakak saya mengeroyok. Sampai-sampai, ibu saya, Siti Ramlah, sudah dipenjara lima bulan," bebernya.

Sementara itu, Kepala Polresta KPPP Pelabuhan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Said Anna Fauza yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut. Menurut dia, kasus itu sedang dalam tahap pelimpahan ke kejaksaan.

"Kasusnya sedang dilimpahkan, berkas dan tersangkanya," kata dia.

Saat ditanya soal penahanan Rahma beserta delapan orang anaknya, Said mengaku tidak mengetahuinya. Ia pun berdalih, yang menangani perkara tersebut adalah Kasat Reskrim-nya.

"Kalau soal anaknya ikut ditahan, saya tidak tahu. Coba tanyakan ke Kasat Reskrim-nya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com