Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: KPI Tidak Hanya Menyensor, tetapi Juga Harus Punya Cetak Biru

Kompas.com - 30/11/2016, 12:47 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyarankan agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) jangan hanya berfungsi sebagai pengawas program siaran di media, tetapi juga harus memiliki kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam membuat kebijakan.

"KPI bukan hanya menyensor, melainkan harus punya blue print," ucap pria yang kerap disapa Emil itu saat menjadi pembicara dalam kegiatan diseminasi hasil survei indeks kualitas program siaran televisi yang digagas Komisi Penyiaran Indonesia di Hotel Grand Tjokro, Jalan Cihampelas, Bandung, Rabu (30/11/2016).

Emil menilai, sikap masyarakat terhadap media saat ini sudah dalam tahapan memilah, bukan lagi mencari informasi sehingga harus turut ditunjang dengan kualitas siaran yang punya tujuan baik.

"Saya memberikan saran, masalah hari ini adalah bagi masyarakat bukan mencari informasi, melainkan memilah informasi. Dengan demikian, kualitas penyiaran dan informasi itu punya tujuan baik, bukan hanya menghibur, asal ramai, asal rating," ujarnya.

Emil mengaku cukup khawatir dengan minimnya program siaran yang bernilai edukasi. Sebab, kata dia, akumulasi informasi yang dikonsumsi masyarakat akan membentuk karakter masyarakat pada masa depan.

"Kalau asal-asalan, saya khawatir. Dengan kualitas siaran seadanya atau buruk, masyarakat Indonesia di masa depan mudah terprovokasi oleh hal yang sifatnya negatif, tidak ada positifnya sehingga arah bangsa ini sebenarnya diakumulasi oleh informasi yang dikonsumsi masyarakat," ujarnya.

"Orang lain sudah ngomong teknologi, kita masih di level keberagaman, mudah-mudahan tidak begitu. Masukan dari saya sebagai konsumen penyiaran semoga menjadi renungan," tambahnya.

Emil juga berpesan kepada KPI agar bisa merangkul industri media dan menggunakan kekuatannya atau information power untuk membangun visi yang sama untuk menyajikan kualitas siaran yang baik bagi masyarakat.

"Cetak biru itu konkretnya, tolonglah seimbangkan, media penyiaran itu tidak hanya menghibur, tetapi (juga) mengedukasi," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com