Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Menyelimuti Keluarga Lettu Yohanes, Korban Tewas Helikopter Jatuh

Kompas.com - 28/11/2016, 14:14 WIB

BANYUASIN, KOMPAS.com - Isak tangis menyelimuti rumah keluarga Lettu Cpn Yohanes Syaputra di Desa Sungai Pinang Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (27/11/2016) sore. Dalam kegelisahan, keluarga Yohanes menanti kabar tentang peristiwa jatuhnya helikopter milik TNI AD yang dibawa oleh Yohanes di Kalimantan Utara.

Orangtua Yohanes, Aini Mahlan (55), bersama Faisal (mertua Yohanes) terlihat mondar-mandir sebelum menerima kabar dari telepon. Ekspresi Aini berubah setelah menerima telepon itu.

Setelah itu, Aini bergegas memberitahu istrinya dan Derry Utami atau Ayie, istri Yohanes, di dalam rumah. Saat itulah suara tangis dari istri Aini dan Ayie terdengar.

Dengan kedua tangannya, Aini terus mengusap badan istrinya dan meminta untuk tabah.

Ibunda Yohanes tak kuasa menahan tangis. Tampak pula anak pertama Yohanes, Tisha, mengucurkan air mata.

Dengan suara lirih, Aini mengatakan bahwa putranya telah gugur. Dia tidak menjelaskan informasi itu dari mana, hanya menegaskan bahwa kali ini informasi yang didapat benar.

"A1 (pasti), yang hidup infonya hanya Lettu Abdi, empat lainnya wafat," kata Aini seperti dikutip Tribun Sumsel.

(Baca juga Gubernur Kaltara: Semua Kru Helikopter Tidak Ada yang Selamat)

Aini masih menunggu kabar kepulangan jenazah dari dinas tempat anaknya bertugas. Belum ada rencana soal pemakaman korban.

"Nanti dirundingkan (pemakamannya), sekarang belum tahu," jelasnya.

Sejak mendapatkan kabar hilangnya helikopter tersebut, sanak famili Yohanes dan para tetangga terus berdatangan kepada keluarga tersebut.

Keluarga korban tak henti-hentinya mencari kepastian akan keberadaan pilot asal Bumi Sedulang Setudung tersebut.

Yohanes Syaputra adalah pilot helikopter Bell 412-EP yang bertugas mengantar logistik di perbatasan Indonesia-Malaysia. Ia bersama dua penerbang dan dua mekanik helikopter yang dipilotinnya jatuh di hutan belantara Kalimantan, Kamis (24/11/2016) lalu.

Yohanes adalah alumnus sekolah penerbang tahun 2009. Ia meninggalkan istri bernama Derry Utami dan dua anak yang masih balita Tisha (3,5) dan Mahesawari (2 bulan). (Siemen Martin/Tribun Sumsel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com