Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2016, 05:49 WIB
EditorFarid Assifa

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Mantan teroris, Ali Fauzi mengatakan, pelaku pelemparan bom molotov yang terjadi di Wihara Budi Dharma Singkawang bukan bagian dari kelompok radikal, tetapi ulah dari segelintir oknum yang ingin mengacaukan kota itu.

"Itu bukan dari aksi teror kelompok radikal, tapi ulah dari segelintir oknum yang ingin mengacaukan Kota Singkawang," kata Ali Fauzi, saat berkunjung ke Singkawang, Minggu (27/11/2016).

Baca juga: Pelaku Pelemparan Molotov di Wihara Singkawang Berjumlah Dua Orang

Hal itu diyakini dia lantaran saat ini Kota Singkawang sedang menghadapi tahapan pilkada serentak. Meski bukan dari aksi teror kelompok radikal, ia mengingatkan agar masyarakat Kalimantan Barat harus waspada.

"Lantaran Kalimantan Barat sangat rawan dengan aksi teror," tuturnya.

Alasan Kalbar sangat berpotensi dengan aksi teror seperti yang terjadi di Samarinda, kata dia, karena masyarakat yang ada di Kalbar cukup majemuk.

"Semua etnis hampir ada. Mereka akan senang apabila terjadi konflik. Dan, mereka akan siap untuk menungganginya," ujarnya.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat di Kalbar untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan semua elemen masyarakat.

Kepolisian, lanjutnya, tentu punya kewajiban untuk melakukan upaya-upaya berkoordinasi dengan para tokoh agama, adat, masyarakat, dan lain sebagainya.

"Semua elemen masyarakat harus dilibatkan dalam upaya penanganan terorisme di wilayahnya masing-masing," katanya.

Kalau bisa, kata Ali, pihak intelijen senantiasa waspada adanya upaya teroris masuk ke kelompok pengacau ini.

"Jika tidak, maka kita akan terus menerus kecolongan," tuturnya.

Baca juga: Polisi Dalami Motif Pelemparan Molotov di Wihara Singkawang

Secara terpisah, Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Musyafak mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan Densus 88 untuk menyelidiki kasus dugaan pelemparan menggunakan botol bersumbu atau bom molotov pada Pekong Budi Dharma di Kota Singkawang.

"Kami akan minta bantuan tim Densus 88 untuk menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di Singkawang," kata Musyafak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com