Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Jembatan Kuning Ingin Jembatan yang Permanen

Kompas.com - 27/11/2016, 11:19 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Keluarga korban ambruknya Jembatan Kuning di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali pada 16 Oktorber 2016 lalu, menginginkan jembatan dibangun permanen yang kuat.

Seperti yang disampaikan oleh Gede Sulianta (34), ayah dari Ni Putu Putri Krisna Dewi (9) dan Ni Kadek Mustika (6), yang kedua putrinya tak selamat dari insiden tersebut.

"Saya berharap ada jembatan permanen yang kuat, yang tidak roboh lagi dan bukan jembatan seperti dulu lagi. Itu bikin trauma saya," kata Gede Sulianta, Minggu (27/11/2016).

Lima keluarga yang menjadi ahli waris korban ambruknya Jembatan Kuning (sering disebut dengan Jembatan Cinta), mendapat sumbangan dari Pemeritah Provinsi Bali berupa uang santunan.

Keluarga korban berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah dan mengaku mengikhlaskan keluarga yang menjadi korban.

"Ini kan musibah. Kami mengikhlaskan. Semoga tidak terjadi lagi," ucap Sulianta.

"Ini hanya berupa sumbangan, semoga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk keluarga korban," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Ada delapan orang yang menjadi korban ambruknya jembatan pada pukul 18.15 Wita itu, yaitu:

  1. I Wayan Sutamat (49)
  2. Putu Ardiana (45)
  3. Ni Watan Merni (55)
  4. I Putu Surya (3)
  5. I Gede Senan (40)
  6. Ni Wayan Sumarti (56)
  7. Ni Putu Putri Krisna Dewi (9)
  8. Ni Kadek Mustika( 6)

Sulianta dan keluarganya saat itu berangkat ke Pura Bakung di Pulau Nusa Ceningan menggunakan sepeda motor dari kediamannya di Jungut Batu Nusa Lembongan. Dia memarkirkan motornya di bagian utara jembatan dan berjalan kaki menuju jembatan.

Saat itu, Sulianta menggendong anaknya yang paling kecil. Tiba-tiba jembatan ambruk dan tidak bisa menyelamatkan anak pertama dan kedua. Hanya anaknya yang paling kecil tetap digendongannya.

Kompas TV Jembatan Ambruk, Warga Nekat Sebrangi Sungai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com