Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenda Pengungsi Dibangun untuk Korban Longsor Trenggalek

Kompas.com - 25/11/2016, 13:14 WIB
Slamet Widodo

Penulis

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Longsor yang menerjang dan menghancurkan sejumlah rumah di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (25/11/2016), membuat sejumlah warga belum berani kembali ke rumah, apalagi hujan masih sering turun.

Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trenggalek mendirikan tenda pengungsian, dapur umum, serta posko bencana pada Jumat siang di lapangan desa yang lokasinya tidak jauh dari rumah warga yang tertimpa longsor.

“Karena cuaca masih sering turun hujan dan kondisi tanah masih labil,maka kami sarankan agar warga mengungsi di tenda yang telah tersedia mulai hari ini,” ujar Danramil Kecamatan Bendungan, Kapten Infantri Maeran.

Sebanyak 17 kepala keluarga atau 54 jiwa warga Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, belum berani kembali ke rumah masing-masing karena khawatir terjadi longsor susulan.

Sebelumnya, sebanyak tiga rumah hancur dan puluhan lainnya rusak berat akibat terjangan longsor berupa tanah dan pohon.

“Dari data yang kami terima semalam,awalnya warga yang hendak mengungsi sebanyak 16 kepala keluarga. Namun ada tambahan satu kepala keluarga yang hendak ikut mengungsi karena kondisi sekitar sudah semakin mengkhawatirkan,” ucap Maeran.

Rencananya, tenda dengan ukuran besar dan satu tenda posko ini didirikan pada hari Kamis Malam kemarin (24/11/2016). Namun, karena hujan deras, akhirnya tenda baru terpasang pada Jumat siang ini.

Sejumlah tim tanggap bencana bersama polisi dan TNI ikut serta mendirikan tenda serta dapur umum.

“Dari hasil kordinasi awal,tenda pengungsi seharusnya didirikan pada Kamis Malam setelah kejadian. Karena kemarin malam hujan sangat deras dan tidak memungkinkan untuk memasang tenda, akhirnya sepakat untuk didirikan pada hari ini,” ungkap Maeran.

Belum diketahui secara pasti sampai kapan rencana para pengungsi akan tinggal di pengungsian. Apabila situasi sudah dinyatakan aman dan rumah warga yang rusak maupun hancur sudah bisa ditempati, mereka akan kembali ke rumah masing-masing.

“Dengan jumlah pengungsi yang terdata, tenda ini kurang mencukupi. Namun apabila tidak cukup, kami sarankan sementara tinggal di rumah saudara atau rumah penduduk lain yang tempatnya lebih aman,” tambah Maeran.

“Kami masih belum berani pulang ke rumah atau melakukan perbaikan rumah yang rusak dengan kondisi masih sering turun hujan begini. Kami khawatir kalau terjadi longsor susulan. Sebab kondisi tanah terus mengalami pergeseran,” ungkap salah satu warga terdampak longsor, Suparlan.

(Baca juga: Longsor Lagi, Jalur Ponorogo-Trenggalek Ditutup Total)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com