Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Dukun Penggugur Kandungan Tak Bisa Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 25/11/2016, 13:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Aparat Polda Jawa Tengah membongkar praktik aborsi yang berkembang di wilayah perbatasan antara Jateng-Jabar. Polisi menangkap dua pelaku di Kabupaten Cilacap, satu diantaranya sebagai dukun aborsi.

"Kami tangkap dua pelaku. Tersangka inisial M dan NS. Keduanya (berkas) sudah dilimpahkan ke Kejaksaan," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Jateng Komisaris Besar Gagas Nugraha di Semarang, Jumat (25/11/2016).

Praktik aborsi di Cilacap dibongkar berkat laporan dari warga sempat. Awalnya, warga mencurigai ada seorang warga di Cilacap yang sudah hamil, namun kemudian kehamilannya hilang.

Temuan warga dilaporkan ke Bareskrim hingga ditindaklanjuti dengan penyelidikan. Hasilnya, polisi di Subdit 4 Renakta mengendus praktik aborsi tersebut.

"Hasil laporan itu ditindaklanjuti dan berhasil diungkap," kata dia.

Gagas mengatakan, penyelidikan aborsi masih akan terus dikembangkan, terutama yang ditangani dukun pijat berinisial NS. Dia dikenal dukun spesialis penggugur kandungan yang dikenal di wilayah Ciamis Jabar dan Cilacap Jateng.

"Berdasar analisa penyidik, masih ada kasus lain, karena tersangka NS berumur 70 tahun dan menggunakan metode tradisional," ujar Gagah.

"Kami masih mencari korban lain, karena tempat kejadian perkara di belakang rumah NS. Tersangka spesialis menggugurkan kandungan dan tidak bisa berbahasa Indonesia," ujarnya lagi.

Para pelaku aborsi dijerat dengan pasal 194 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Pasal 346 atau 348 ayat 1 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com