Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Indonesia di Malaysia Diculik Lagi, Keluarga Korban Cemas Menunggu

Kompas.com - 21/11/2016, 12:27 WIB
Junaedi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com - Keluarga dua warga negara Indonesia yang disandera di peraiaran Sabah, Malaysia, Sabtu (19/11/2016), merasa cemas dan menanti kabar keberadaan korban.

Kedua WNI tersebut merupakan warga asal Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana, Majene, Sulawesi Barat. Mereka bernama Safaruddin selaku kapten kapal dan Sawal sebagai anak buah kapal.

Korban dilaporkan diculik saat tengah mencari ikan bersama 18 rekannya dalam kapal bernomor VW 1738 milik sebuah perusahaan perikanan di Sabah.

Sejak kabar itu tersiar, rumah keluarga Safaruddin di Desa Tallu Banua terus didatangi sanak keluarga pada Minggu (20/11/2016) petang. Mereka datang untuk menyatakan keprihatinan dan menanyakan langsung kabar penculikan tersebut.

Istri dan anak-anak Safaruddin tampak cemas memikirkan keselamatan korban setelah mendapat laporan pihak perusahaan dan rekan korban yang selamat.

Kepada keluarga korban, nelayan yang selamat mengatakan bahwa ada 20 orang di kapal tersebut dan semuanya WNI. Dua di antaranya disandera.

Peristiwa itu terjadi ketika para nelayan sedang mencari ikan di perairan Sabah tidak jauh dari perbatasan Filipina.

Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, kapal mereka tiba-tiba didatangi sebuah kapal lain. Sejumlah awak kapal yang curiga terhadap kedatangan kapal itu langsung bersembunyi di dek kapal.

Kedua korban terlambat bersembunyi dan disergap kawanan perompak. Mereka langsung digiring dan dibawa pelaku ke arah perairan Filipina.

"Kita masih terus mencari kabar keberadaan korban. Keluyarga belum tahu apakah korba diculik perompak atau kelompok abu sayaf seperti dugaan teman korban yang berhasil selamat," ujar Alwi, salah satu keluarga korban saat ditemui di rumahnya, Minggu petang kemarin.

Alwi mengatakan, hingga kini tidak ada komunikasi dari penculik ataupun korban yang disandera dengan kepada perusahaan maupun keluarga korban.

Adapun kapal beserta 18 orang ABK yang dilaporkan selamat kini diamankan oleh Kepolisian Malaysia.

Sementara itu, hari ini Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi membenarkan informasi adanya dua WNI yang diculik di Malaysia. Pemerintah RI tengah berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia dan Filipina untuk berupaya membebaskan korban.

"Jadi sekarang hal yang dapat minimalisir dan secepatnya dapat dilakukan saat kapal dalam kondisi bahaya adalah pemasangan alat automatic identification system (AIS) di kapal itu. Pada saat mereka dalam kondisi bahaya, kepada siapa mereka bisa berhubungan," kata Retno di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com