Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Belum Berani Ibadah Minggu Pasca-ledakan di Gereja Samarinda

Kompas.com - 20/11/2016, 11:52 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com — Seminggu setelah ledakan molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ibadah Minggu (20/11/2016) tetap dilaksanakan seperti biasa.

Ibadah hari ini bahkan berlangsung lebih meriah. Sejumlah anggota jemaat dari gereja lain ikut melaksanakan ibadah untuk memberikan semangat dan dukungan.

Bekas ledakan masih terlihat di sekitar gereja. Beberapa anggota jemaat mengaku masih trauma. Beberapa anak disebut enggan mengikuti sekolah Minggu di gereja ini karena masih takut.

Salah satu anggota jemaat gereja, ST Hasibuan, mengatakan, sebenarnya sudah tidak ada masalah di gereja tersebut. Namun, karena anak-anak yang mengikuti sekolah Minggu pada minggu lalu trauma melihat empat temannya, maka mereka masih tidak berani ikut ke gereja.

“Enggak masalah dan memang tidak masalah. Cuma, ya anak-anak kita yang pada umumnya anak sekolah Minggu, banyak melihat kejadian itu. Api yang sangat besar itu, banyak yang merasa ketakutan. Anak saya sendiri umur 12 tahun. Bahkan di rumah pun takut sendiri,” kata Hasibuan.

Sementara itu, selama ibadah berlangsung, Pendeta Anton Rumahorbo terus membacakan doa untuk kesembuhan tiga korban selamat dari ledakan bom minggu lalu. Dia dan jemaatnya memaafkan para pelaku dan mendoakan agar para pelaku tidak lagi melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.

“Tuhan mengampuni yang bersalah, dan kami juga memaafkan,” ucapnya.

Pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.00 Wita, bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Loa Janan, Samarinda. Bom meledak beberapa saat usai pelaksanaan ibadah Minggu.

Tercatat empat orang menjadi korban, dan semua korban adalah balita. Satu korban meninggal dunia usai menjalani perawatan. Masih ada tiga korban lagi yang menjalani perawatan di Rumah Sakit AW Sjahranie, Samarinda.

Kompas TV Balita Korban Ledakan Bom Jalani Operasi Keempat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com