SAMARINDA, KOMPAS.com - Tiga korban ledakan bom di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, terus membaik.
Hal ini terlihat dari jumlah leukosit korban yang terus meningkat dan tidak terjadi peningkatan suhu tubuh.
Kondisi Alvaro (4) dan Anita (2) terlihat mulai pulih, sedangkan Trinity (4) kondisi kesehatan fisiknya terus meningkat.
Baca juga: Kondisi Bocah Trinity Korban Bom Molotov di Samarinda Membaik
Direktur RS AW Sjahranie Samarinda, dr Rachim Dinata mengatakan, dua korban luka bakar 12 persen yakni Alvaro dan Anita sudah berangsur membaik. Hanya tinggal perawatan luka bakar yang terus dilakukan.
Sedangkan korban luka bakar 50 persen, yaitu Trinity Hutahaean juga terus menunjukkan perbaikan fisik.
Sejak Rabu (16/11/2016), Trinity sudah mulai lancar berbicara dan berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
“Alhamdulillah, kondisi umumnya ketiga korban sudah membaik. Jadi dari pernafasannya, tensinya, keadaan umum secara fisik mereka sudah cukup baik,” kata Rachim.
Meski sudah menunjukkan hasil yang baik, namun ketiga korban masih terus dipantau oleh tim dokter.
Hanya Trinity yang harus dipantau ketat karena masih dalam masa kritis selama 12 hari.
“Pagi ini setelah kita visit bersama tadi pagi, perkembangannya cukup siginifikan, lebih baik lagi. Tadi malam, Alvaro dan Anita sudah menjalani serangkaian pengobatan di ruang operasi, keduanya dibersihkan di oka (pembersihan pernapasan, red),” ujarnya.
Pada hari minggu sekitar pukul 10.00 Wita, sebuah bom meledak di depan Gereja Oikumene di Jalan Ciptomangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Bom meledak beberapa saat setelah umat kristiani melaksanakan ibadah Minggu. Tercatat lima orang menjadi korban. Seluruh korban adalah balita, satu korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Sedangkan tiga korban lagi masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Aparat kepolisian telah menetapkan satu orang tersangka, yakni Johanda alis Jo Bin Muhammad Aceng Kurnia yang juga merupakan resedivis kasus terorisme. Sebanyak 18 saksi mata juga telah diperiksa.