Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Malang Terasa hingga Lombok

Kompas.com - 17/11/2016, 05:36 WIB
Karnia Septia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Gempa bumi tektonik 6,2 Magnitudo yang terpusat di Malang, Jawa Timur, Rabu (16/11/2016) malam, terasa hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa terjadi pada pukul 22:10:11 WIB, dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, pada kedalaman 69 km.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto menyebutkan, peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa berupa guncangan kuat dan atau sedang yang dirasakan di daerah Malang , Denpasar ,dan Mataram dalam skala intensitas II SIG BMKG atau (III-V MMI).

Di daerah tersebut guncangan gempa dirasakan oleh banyak orang.

Pantauan Kompas.com sebagian warga yang merasakan goncangan gempa, kaget dan keluar rumah. Gempa juga dirasakan hingga Sumbawa, NTB.

"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Dalam hal ini lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia dan terjadi deformasi batuan hingga memicu terjadinya gempabumi," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/11/2016).

Gempa susulan

Sementara itu, gempa susulan berkekuatan 4,2 Magnitudo kembalii mengguncang kawasan bagian selatan Jawa Timur, Rabu (16/11/2016) sekitar pukul 22.25 WIB.

Gempa tersebut terjadi selang 15 menit dari gempa berkekuatan 6,2 skala richter yang terjadi sebelumnya. Lokasi gempa itu berdampingan. Berada di jarak 121 kilometer arah barat daya Tempeh, Kabupaten Lumajang pada kedalaman 42 kilometer dengan titik kordinat 9,30 derajat Lintang Selatan dan 113,14 derajat Bujur Timur.

Pemicu kedua gempa itu sama. Yaitu karena adanya aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia yang menujam lempeng Eurasia.

"Pemicu gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas subduksi antara lempeng Indo Australia yang menunjam lempeng Eurasia," kata Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, Jawa Timur kepada Kompas.com melalui pesan tertulis.

Ia meminta kepada seluruh warga untuk tetap tenang sebab gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami. Diharapkan warga tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD dan BMKG," jelasnya.

Berbeda dengan gempa yang pertama, gempa susulan ini dampaknya tidak begitu luas. Sejumlah warga yang mengalami goncangan di gempa yang pertama, tidak merasakan di gempa berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com