Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diperkosa, Gadis 14 Tahun Meninggal Saat Dirawat di RS

Kompas.com - 15/11/2016, 18:39 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com — OM (14), warga Kelurahan Malalayang Satu Timur, Lingkungan I, Kecamatan Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, mengembuskan napas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya, OM ditemukan tukang ojek di tepi jalan dalam kondisi mengenaskan.

Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi saat dikonfirmasi mengatakan, korban ditemukan di jalan lingkar (ring road).

"Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah hukum Polres Minahasa Utara, telah ditangani Polda Sulut," kata Roly, Selasa (15/11/2016).

Korban ditemukan di tepi jalan ring road yang menghubungkan Manado dengan Minahasa Utara, tepatnya di samping Kampus IAIN Manado sekitar Senin subuh kemarin.

Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan. Terdapat luka bekas benturan di bagian kepala, luka lecet di kaki, luka lebam di pinggang, serta wajah berlumuran darah.

Gadis malang itu ditemukan kali pertama oleh tukang ojek yang kebetulan melintas di TKP.

Melihat korban terkapar, tukang ojek yang belum diketahui identitasnya itu bersama-sama dengan warga langsung mencari pertolongan dan membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri dengan menggunakan mobil pikap.

Namun, karena kondisinya semakin memburuk, korban kemudian dirujuk ke RSUP Kandou, Malalayang. Sayangnya, saat dalam perawatan medis, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal sekitar pukul 22.00 Wita.

Seusai dimandikan, dari tubuh korban keluar darah dari telinga, hidung, serta kemaluannya. Pihak berwajib pun melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polri.

Diketahui, awalnya, korban yang sudah berhenti sekolah sejak kelas 2 SMP ini, Minggu (13/11/2016), keluar rumah sekitar pukul 22.30 Wita tanpa diketahui orangtuanya.

Sebelum keluar dari rumahnya, korban sempat membawa ponsel milik ibunya.

Sekitar pukul 24.00 Wita, korban sempat menghubungi Nikron (46), tetangganya, untuk menanyakan apakah ibunya mencari dirinya.

"Om mama tidak bangun? Kemudian, saya tanya keberadaannya di mana, dijawab oleh korban bahwa dia berada di Kampung Wonasa Kapleng," ujar Nikron menirukan percakapannya dengan korban via ponsel waktu itu.

Tak lama kemudian, korban kembali menelepon Nikron untuk menanyakan apakah ibunya mencari dirinya.

"Mama nyanda bangun? Kita ada di tampa biasa," ujar Nikron saat diwawancarai di RS Bhayangkara.

Namun, saat ketiga kalinya korban menelepon, Nikron tak menjawabnya karena sudah tertidur.

Dugaan sementara, korban meninggal karena diperkosa dan dibunuh oleh orang yang belum diketahui identitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com