Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wihara di Singkawang Dilempar Botol Diduga Bom Molotov

Kompas.com - 14/11/2016, 16:33 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com — Wihara Budi Dharma yang terletak di Jalan GM Situt, Singkawang, Kalimantan Barat, dilempar botol yang diduga sejenis bom molotov oleh orang tak dikenal, Senin (14/11/2016) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kepala Polres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengatakan, saat ini peristiwa tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

Polisi belum bisa memastikan apakah yang dilempar adalah jenis bom molotov atau bukan karena botol yang digunakan berukuran kecil.

"Karena kalau mau dibilang bom molotov juga itu botol kecil dan posisi jatuhnya juga di halaman wihara," ujar Sandi ketika dihubungi melalui telepon seluler, Senin (14/11/2016).

Sandi menyebutkan, peristiwa tersebut diperkirakan tidak berkaitan dengan pelemparan bom molotov di depan gereja di Samarinda. 

"Sekarang masih dalam pendalaman dan pengembangan penyelidikan," ucapnya.

Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Sandi, setelah botol dilemparkan, terlihat ada percikan api meski tidak sampai menimbulkan ledakan. Barang bukti yang diamankan polisi juga hanya berupa pecahan botol dari lokasi kejadian.

"Kami belum tahu motifnya apa," katanya.

Di sebelah wihara yang dikenal dengan Kwan Im Kiung tersebut, terdapat sebuah gang kecil. Diduga, pelaku melempar botol melalui gang tersebut dari luar pagar wihara.

Sementara itu, seperti dikutip dari Tribun Pontianak, kejadian tersebut baru diketahui oleh penjaga dan pembina wihara saat pagi hari ketika wihara dibuka kembali untuk beribadah warga Tionghoa.

Pembina Wihara Kwan Im Kiung, Kim Liong, mengatakan, hingga saat ini kondisi sudah cukup aman terkendali.

"Kejadian sekitar pukul 02.30 WIB lebih kurang ada dua hingga tiga bom molotov yang dilemparkan. Subuh itu memang tidak ada yang jaga dan dalam kondisi kosong," ujarnya.

Kim Liong menambahkan, setelah mengetahui kejadian tersebut, pihaknya langsung menghubungi pihak kepolisan untuk segera ditindaklanjuti.

"Semua bekas bom sudah diamankan pemadam kebakaran dan polisi," ujar Kim Liong.

Saat ini, masyarakat masih tetap berkunjung dan beribadah di wihara tersebut dengan pengawasan dari pihak kepolisian.

"Sekarang sudah aman, tidak ada masalah. Masyarakat juga tetap ibadah seperti biasa. Tidak ada yang merasa terganggu dan kami terus awasi juga," kata Kim Liong.

Segenap pengurus wihara juga berharap, semua tempat ibadah mendapat pengamanan yang lebih ketat dari pihak kepolisian setempat agar tidak lagi terjadi hal serupa pada kemudian hari.

"Kami meminta sekitar wihara dijaga pihak kepolisian untuk membantu mengamankan. Semoga hal seperti ini tidak lagi terulang dan mengimbau agar masyarakat tidak terpancing," katanya.

Kasus pelemparan molotov tersebut sudah ditangani oleh pihak Polres Singkawang. Saat ini, situasi aman terkendali dan masyarakat masih tetap melaksanakan aktivitas beribadah di wihara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com