Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Minta Warga Waspadai Potensi Banjir Saat "Supermoon"

Kompas.com - 14/11/2016, 14:47 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat, mengingatkan warga di wilayah itu waspada terhadap banjir saat terjadinya fenomena supermoon, Senin (14/11/2016) mulai pukul 18.24 WIB.

"Supermoon terjadi saat bulan berada pada posisi terdekat dari bumi atau disebut perigee dan diperkirakan berlangsung selama 2 jam 28 menit sebelum dilanjutkan bulan dalam fase purnama pukul 20.52 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang.

Dia menyebutkan, jarak antara bulan dan bumi pada waktu tersebut 356.511 kilometer dan menyebabkan semidiameter bulan yang tampak dari bumi ialah sebesar 16' 45,21".

Kondisi tersebut, lanjut dia, memicu potensi banjir sebab posisi bulan pada waktu tersebut memiliki daya tarik maksimal sehingga memicu pasang naik di perairan.

"Jika terjadi hujan pada saat bersamaan, berpotensi banjir. Hal itu disebabkan air hujan tidak langsung mengalir ke laut karena bersamaan dengan pasang naik," katanya.

Namun, jika cuaca baik atau tidak terjadi hujan, katanya, tentu penampakan supermoon dapat dilihat secara kasat mata dengan ukuran lebih besar dari purnama pada umumnya karena posisi bulan memang pada jarak terdekat dengan bumi.

Secara umum, dia menjelaskan, fenomena supermoon yang terjadi pada Senin itu merupakan posisi bulan di perigee atau posisi terdekat bulan dari bumi dengan selisih waktu terkecil sepanjang 2016.

"Pada 2016 bulan berada di perigee sebanyak empat kali, namun selisih waktu pada tiga tanggal lainnya lebih besar dan jarak bumi dengan bulan lebih jauh daripasa saat 14 November 2016," ujarnya.

Dia merinci bulan saat di perigee pada 15 Januari 2016 pukul 09.11 WIB, jarak bumi dan bulan ialah 369.618 kilometer dan dilanjutkan dengan setengah purnama awal pada dua hari setelahnya, kemudian pada 8 April 2016 bulan di perigee pada pukul 00.37 WIB dengan jarak bumi dan bulan 357.163 kilometer serta terjadi setelah bulan baru pada 7 April 2016 pukul 18.24 WIB.

Kemudian bulan juga di perigee pada 27 Juli 2016 pukul 18.26 WIB dengan jarak bumi dan bulan 369.658 kilometer serta terjadi setelah setengah purnama akhir pada tanggal yang sama pukul 06.00 WIB.

"Sedangkan pada 14 November jarak bumi dan bulan hanya 356.511 kilometer, bahkan fenomena itu langsung diiringi purnama pada 20.52 WIB dengan jarak bumi dan bulan 356.520 kilometer," tuturnya.

Dia menambahkan, bulan dalam fase purnama pada 14 November yang waktunya berdekatan dengan bulan di perigee menunjukan semidiameter bulan pada waktu tersebut 14 persen lebih besar dari semidiameter bulan saat di posisi terjauh dari bumi yang disebut apogee bisa mencapai 406.659 kilometer.

"Makanya jika cuaca cerah pada Senin malam, bulan akan terlihat lebih besar dari purnama biasanya. Namun tetap warga harus waspada jika terjadi hujan," ujarnya.

(Baca juga: Siap-siap Kecewa, "Supermoon" Mungkin Batal Menyapa )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com