Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Banjir Terparah Selama Saya Tinggal di Bandung"

Kompas.com - 14/11/2016, 14:36 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang wilayah Bandung, Minggu (13/11/2016) kemarin mengakibatkan 10 rumah di RW 05 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, rusak.

Dari pantauan di lokasi kejadian, warga masih mengumpulkan sisa barang yang tersapu banjir. Niko Andreas (32), salah seorang warga yang menjadi korban, mengungsi ke kediaman kerabatnya lantaran bagian depan rumahnya rusak parah tersapu banjir. Pintu rumah beserta kusennya roboh akibat derasnya luapan kali Cikakak.

Dia menuturkan, pada Minggu siang, hujan lebat mulai turun. Namun, dia tak menyangka bahwa Kali Cikakak yang tepat berada di belakang rumahnya meluap. Hanya dalam hitungan menit, air dari kali selebar 3 meter itu langsung masuk ke dalam rumah.

"Saya tidak sempat mengamankan harta benda. Saya berusaha menahan pintu karena alirannya sangat deras. Saya coba tahan, tetapi enggak kuat, akhirnya jebol," ucap Niko saat ditemui, Senin (14/11/2016).

Niko mengatakan, ketinggian air mencapai setengah tembok rumahnya atau lebih dari 1,5 meter.

"Saya kan enggak ngungsi, saya bertahan di rumah pas kejadian. Airnya sampai setengah tembok rumah," kata Niko sambil menunjukkan garis bekas ketinggian air di tembok rumahnya.

Niko mengaku was-was dengan kondisi saat ini. Sebab, potensi hujan lebat masih akan berlangsung hingga akhir tahun.

"Kerugian enggak bisa ditaksir, bingung hitungnya juga. Ini banjir terparah selama saya tinggal di sini," ucapnya.

Enggit Suparman (48), warga lainnya, masih syok dengan banjir yang melanda kemarin. Derasnya luapan air membuat bagian dapur rumahnya jebol. Dia pun merapikan dan membersihkan rumahnya yang penuh sampah dan tanah.

"Mesin cuci, perabot dapur semua hilang kebawa banjir. Jam 12.30 WIB itu air masuk ke dapur, temboknya jebol," tuturnya.

(Baca juga: Tembok Penahan Tebing di Dago Bandung Ambrol)

 

Kompas TV Detik-detik Banjir Bandang Melanda Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com