Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Jalur Utama Sepakung Kembali Tertutup Longsor

Kompas.com - 11/11/2016, 20:26 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Longsor kembali menutup jalan utama desa Sepakung, kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jumat (11/11/2016) siang setelah wilayah tersebut diguyur hujan.

Kades Sepakung Ahmad Nuri mengatakan, longsor yang menutup jalan utama desa ini adalah yang kelima kalinya dalam tahun ini.

Sebelum ini, pertengahan Oktober lalu jalan desa tepatnya di Dusun Bungkah (sebelumnya ditulis Bongkah) juga tertutup longsor.

"Kali ini yang terparah jumlah material longsornya. Bentangannya mencapai 50 meter, dengan tebal material longsor antara 1 hingga 1,5 meter," kata Nuri.

Akibat longsor ini, kembali warga Desa Sepakung harus memutar jalan yang lebih jauh untuk menuju pusat kota di Banyubiru maupun Ambarawa. Melihat material yang cukup banyak kali ini, proses pembersihan material diperkirakan akan memakan waktu yang lebih lama.

Polisi kembali memasang pita pembatas agar tidak ada warga yang melintas. Sebab sewaktu-waktu bisa terjadi longsir susulan yang membahayakan bagi warga yang berada di bawahnya.

Warga setempat yang akan menuju Sepakung ataupun menuju Banyubiru dan Getasan diarahkan melalui jalur alternatif. Di antaranya melalui Dusun Batur, Taunan, Jati, Sepakung Wetan, dan Dusun Sepakung Krajan.

"Jalur tertutup total, silakan lewat jalur alternatif," ucapnya.

Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang, Joner Hutajulu mengatakan, sudah berkoordinasi dengan DPU untuk mendatangkan alat berat ke lokasi. Ia mengakui bahwa material longsor kali ini lebih banyak dari yang terjadi sebelumnya.

"Alat berat sudah tiba di lokasi, rencananya Sabtu pagi Tim Sar bersama warga akan melakukan pembersihan. Kita juga akan datangkan mobil damkar untuk menyemprot jalan," kata Joner.

Adapun Camat Banyubiru Suratno mengatakan, hingga saat ini belum ada perintah untuk mengungsi. Warga hanya diminta meningkatkan kewaspadaan. "Yang jelas warga tetap kita minta waspada dan tidak main-main di area rawan longsor," kata Suratno.

Selain itu, sebutnya, pihak kecamatan Banyubiru juga sudah mengeluarkan peringatan mengenai larangan menambang di wilayah Banyubiru. Sebab wilayah Banyubiru sebenarnya merupakan sabuk hijau atau wilayah tangkapan air.

"Kita sudah sampaikan larangan itu," tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com